Negara Diminta Tanggung Jawab soal Tragedi Kanjuruhan, Ini Kata Jokowi

Desy Setyowati
2 Oktober 2022, 11:51
stadion kanjuruhan, tragedi kanjuruhan, arema, jokowi
Humas Kementerian Pertanian
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat menerima penghargaan dari International Rice Research Instititute (IRRI), Minggu (14/8).

Negara dinilai perlu bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan, menurut Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dan  Lembaga Bantuan Hukum (LBH). Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak secara spesifik menanggapi hal ini.

Namun, ia memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan pelayanan terbaik kepada korban.

“Saya meminta Menkes dan Gubernur Jawa Timur memonitor khusus pelayanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit agar mendapatkan pelayanan terbaik,” kata Jokowi dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/10).

Jokowi juga memerintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo untuk mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan pertandingan sepak bola dan prosedur pengamanan penyelenggaraan pertandingan tersebut.

Sebagaimana diketahui, kerusuhan terjadi setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan. Persebaya menang 3-2 dari Arema FC dalam laga lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 ini.

Secara khusus, Jokowi meminta Kapolri menginvestigasi dan mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan. “Saya juga memerintahkan PSSI menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan,” kata Jokowi.

"Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini dan berharap ini terakhir bagi sepak bola Tanah Air. Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini,” tambah dia.

Negara Dinilai Bertanggung Jawab soal Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

YLBHI dan LBH mencatat, jumlah korban meninggal dunia mencapai 153 orang. Sedangkan media lokal mendapatkan informasi bahwa jumlahnya 127 orang per Minggu pagi (2/10), sementara media asing 129 orang.

Kedua lembaga itu mencatat, sejak awal panitia khawatir akan pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan. Mereka meminta kepada Liga (LIB) agar pertandingan diselenggarakan sore hari guna meminimalka risiko.

Tetapi, Liga disebut-sebut menolak permintaan tersebut dan tetap menyelenggarakan pertandingan pada malam hari. Pertandingan berjalan lancar hingga selesai.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...