Program Bansos Pangan Dinilai Menjadi Dalang Impor Beras 2 Juta Ton

Nadya Zahira
25 April 2023, 12:44
impor beras,
ANTARA FOTO/Gusti Tanati/app/aww.
Pekerja mengangkat beras di Gudang Bulog Santorosa, Jayapura, Papua, Jumat (2/12/2022).

Program bansos pangan dinilai menjadi dalang atau penyebab impor beras dua juta ton, menurut peneliti pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori.

Pemerintah telah memberikan bansos pangan berupa beras 10 kilogram (kg) kepada 21,353 juta masyarakat berpendapatan rendah pada Maret.

Sementara itu, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di gudang Bulog hanya 280 ribu ton. Jumlahnya jauh lebih kecil daripada yang akan dibagikan lewat program bansos pangan, yakni sekitar 640 ribu ton.

"Kalau sudah tahu CBP di Bulog rendah dan pengadaan atau penyerapan Bulog dari produksi domestik seret, kok ada penugasan kepada Bulog menyalurkan bansos beras,"  ujar Khudori kepada Katadata.co.id, Selasa (25/4).

“Penugasan ini sama saja membuat kita (Indonesia) menjebak diri sendiri untuk mengimpor beras,” tambah dia.

Ia menyadari bahwa harga beras melonjak saat ini. Akibat kondisi ini, Bulog pun baru menyerap 48.513 ton beras per kemarin (24/4).

"Tahun ini, Indonesia kemungkinan perlu impor beras. Tapi waktunya seharusnya tidak sekarang," kata Khudori.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Kementeriaan Koordinator Bidang Perekonomian memang telah mengumpulkan puluhan penggilingan besar dan menengah untuk memperbesar serapan beras Bulog.

Puluhan penggilingan besar dan menengah itu diminta berkomitmen membantu Bulog. Namun, komitmen yang mampu direalisasikan hanya 60 ribu ton. 

"Cara-cara ini, selain tak banyak membantu, boleh jadi tidak ramah pasar. Pemerintah mesti membuang jauh cara-cara tak ramah pasar," kata dia.

Menurutnya, Bulog bisa menyerap beras melalui mekanisme komersial. Namun, langkah ini sama saja mendorong Bulog agresif masuk ke pasar dan berkompetisi dengan pelaku usaha lain, baik penggilingan padi maupun pedagang beras, untuk memperebutkan gabah atau beras. 

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...