Startup-startup yang Panen Transaksi dan Rugi Akibat Pandemi Corona

Desy Setyowati
2 April 2020, 16:06
Startup-startup yang Panen Transaksi dan Rugi Akibat Pandemi Corona
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.
Ilustrasi, bus TransJakarta melintas di dekat papan himbauan pencegahan penyebaran virus Corona (COVID-19), di Jakarta, Rabu (1/4/2020).

Pandemi corona berpengaruh terhadap perekonomian, pengusaha hingga masyarakat kecil. Operasional beberapa startup pun terganggu akibat pandemi. Namun, ada juga yang transaksinya naik.

Salah satu sektor startup yang transaksinya meningkat di tengah pandemi yakni teknologi finansial (fintech) pembayaran. Bahkan, Bank Central Asia (BCA) dan Bank Mandiri menggratiskan layanan isi ulang (top-up) GoPay.

“Gratis biaya top-up saldo GoPay dan diskon 50% pengisian Saldo LinkAja ini semoga menjadi gerakan bersama untuk meminimalkan kontak fisik,” kata Direktur BCA Santoso dalam siaran pers, Kamis (1/4).

(Baca: WHO Imbau Tak Pakai Uang Tunai, DANA, Gopay & LinkAja Panen Transaksi?)

Chief Communications Officer (CCO) DANA Chrisma Albandjar pernah menyampaikan, transaksi sempat turun saat pengumuman dua warga terinfeksi virus corona, awal Maret (2/3) lalu. Namun, setelahnya DANA mencatat kenaikan transaksi yang signifikan.

“Tagihan dan pulsa menyumbang signifikan terhadap lebih dari 11% kenaikan transaksi DANA,” kata Chrisma kepada Katadata.co.id, beberapa waktu lalu (6/3). Saat ini, DANA menggaet lebih dari 35 juta pengguna di Indonesia.

Sedangkan SVP Marketing GoPay Timothius Martin memperkirakan transaksinya bakal meningkat terutama layanan kesehatan. “Layanan kesehatan yang ada di aplikasi Gojek, Halodoc dan beberapa mitra kami lainnya kemungkinan ada peningkatan (transaksi),” ujar Timothius di Jakarta.

(Baca: Kunjungan ke Aplikasi Alodokter & Halodoc Naik 600% Efek Virus Corona)

Layanan startup kesehatan sudah pasti meningkat di tengah pandemi corona. Good Doctor yang masuk ekosistem Grab misalnya, mencatat permintaan tanya jawab meningkat 400% selama sepekan pada pertengahan Maret lalu.

Tanya jawab khusus terkait Covid-19 naik 20x lipat pada Maret dibandingkan Februari. Good Doctor pun menyediakan layanan konsultasi gratis dan cek risiko Covid-19 (telemedik) lewat aplikasi Grab.

Alodokter juga meluncurkan layanan serupa. Dalam sepekan sejak diluncurkan, layanan telemedik itu digunakan 900 ribu orang. Artikel dan video edukasi tentang covid-19 bahkan diakses lebih dari 15 juta kali dalam dua minggu.

Kunjungan ke halaman informasi utama Alodokter juga mencapai 2 juta sejak virus corona mewabah hingga 11 Maret. (Baca: Pengguna Gim Online Melonjak hingga ‘Down’ Imbas Pandemi Corona)

Pencarian dengan kata kunci virus corona di Halodoc meningkat 600% sejak virus ini mewabah. Pasca-pengumuman dua warga Depok terinfeksi virus corona, transaksi di platform melonjak dua kali lipat.

Selain itu, Halodoc mencatat permintaan layanan konsultasi meningkat. Karena itu, perusahaan menambah jumlah dokter yang menyediakan layanan 24 jam. 

E-commerce juga panen pengguna dan transaksi di tengah pandemi. Selain produk kesehatan dan sembako, Lazada mencatat penjualan camilan, makanan dan minuman siap saji meningkat.

“Kenaikan tidak hanya pada transaksi, tetapi juga jumlah pembuatan akun baru di platform kami,” kata Chief of Customer Experience Lazada Indonesia Ferry Kusnowo kepada Katadata.co.id.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur, Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...