Temukan 405 Hoaks soal Corona, Kominfo Tak Berencana Blokir Internet

Cindy Mutia Annur
1 April 2020, 13:16
Temukan 405 Hoaks soal Corona, Kominfo Tak Berencana Blokir Internet
kominfo
Ilustrasi, stempel hoaks dari Kominfo, atas kabar sejumlah jalan di Jakarta disterilisasi efek virus corona.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menemukan 405 hoaks mengenai virus corona hingga hari ini (1/4). Meski jumlah informasi bohong terkait  pandemi corona terus bertambah, kementerian tidak berencana membatasi atau memblokir akses internet.

"Tidak ada pembatasan," ujar Menteri Kementerian Kominfo Johnny G Plate kepada Katadata.co.id, Rabu (1/4). (Baca: Strategi Kominfo Redam Hoaks Virus Corona tanpa Blokir Internet)

Kementerian justru berfokus menjaga pemanfaatan cakupan frekuensi (bandwidth) operator seluler agar tetap optimal. Hal ini bertujuan menjaga kualitas layanan data mengingat masyarakat tengah belajar dan bekerja dari rumah alias work from home.

Ketimbang memblokir akses internet, kementerian mendorong platform digital seperti Facebook, Google hingga Twitter menangguhkan (take down) konten hoaks terkait covid-19. Selain itu, kementerian bekerja sama dengan kepolisian menindak para pembuat dan penyebar hoaks. 

Ia pun mengimbau masyarakat untuk lebih cerdas dan bijak dalam menggunakan fasilitas digital. "Khususnya dalam memutus rantai Covid-19 dalam waktu cepat, bukan dengan cara memproduksi dan menyebarkan hoaks. Cara itu tidak bijak," ujar Johnny.

(Baca: Pemerintah Lacak Pasien Corona Lewat Aplikasi Ukur Suhu Tubuh)

Kabar bohong yang beredar di internet, salah satunya mengenai Amoxcilin dapat membunuh virus corona dengan cara menaruhnya di atas tandon air. Pesan itu mencantumkan nama habib dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Faktanya, informasi itu tidak benar.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...