Orderan Pengemudi Ojol Anjlok 50% Efek Corona, Gojek Fokus Dua Tujuan

Cindy Mutia Annur
20 Maret 2020, 20:58
Orderan Pengemudi Ojol Anjlok 50% Efek Corona, Gojek Sebut 2 Hal Utama
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi helm Gojek dengan logo baru di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat (29/7).

Asosiasi pengemudi ojek online menyebut, permintaan layanan menurun hingga 50% karena pandemi corona. Menanggapi hal itu, Gojek menilai ada dua hal utama yang diperhatikan perusahaan.

Pertama, perusahaan memprioritaskan kesehatan dan keamanan semua pengguna ekosistem termasuk karyawan, mitra pengemudi, penjual di GoFood, dan pelanggan. Kedua, kolaborasi dengan pemerintah dan otoritas kesehatan untuk berperan aktif dalam menghadapi krisis covid-19.

“Antara lain dengan menyediakan panduan yang akurat dan terkini bagi seluruh ekosistem kami,” kata Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita kepada Katadata.co.id, Jumat (20/3).

Ia menilai, kedua hal itu merupakan yang utama harus dilakukan perusahaan di tengah pandemi corona. “Saat ini merupakan periode yang menantang untuk seluruh sektor bisnis dan industri. Kesehatan selayaknya menjadi prioritas utama,” ujar dia.

Hanya, Nila tidak memerinci dampak pandemi corona terhadap transaksi di platform Gojek. (Baca: Orderan Turun 50% Imbas Corona, Asosiasi Ojek Online Tolak Lockdown)

Katadata.co.id juga sudah menghubungi Grab. Hingga berita diturunkan, belum ada tanggapan perihal menurunnya order akibat pandemi corona.

Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono mengatakan, pandemi corona berdampak terhadap permintaan layanan ojek online. "Sejak belajar dan kerja dari rumah (work from home), orderan anjlok sampai 50%. Khususnya pada jam sibuk dan malam hari," ujar dia kepada Katadata.co.id, kemarin (19/3).

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...