GoPay hingga OVO Kurangi Promosi, ShopeePay Gencar ‘Bakar Uang’

Fahmi Ahmad Burhan
27 Februari 2020, 17:28
GoPay hingga OVO Kurangi Promosi, ShopeePay Gencar ‘Bakar Uang’
Katadata/desy setyowati
Ilustrasi diskon fintech pembayaran di Mal Ciputra.

Perusahaan teknologi finansial (fintech) pembayaran seperti GoPay hingga OVO menyatakan mulai mengurangi promosi. Namun, dompet digital besutan Shopee yakni ShopeePay masih akan gencar ‘bakar uang’.

Public Relations Lead Shopee Aditya Maulana Noverdi menjelaskan, promosi merupakan bagian dari pengenalan layanan. “Sebelumnya hanya menjangkau di universe Shopee. Maka, sekarang ke luar, mengenalkan,” katanya di Jakarta, hari ini (27/2).

Fintech pembayaran lainnya memang mengurangi strategi promosi. Namun, Shopee baru mulai memperkenalkan layanannya. “Cashback (uang kembali), diskon itu perlu,” kata Aditya.

Hingga saat ini, ShopeePay menggaet mitra penjual di 150 kota Indonesia. Sebagian besar sudah mengadopsi standardisasi kode Quick Response (QRIS). Maka, kode QR ShopeePay bisa dipindai menggunakan aplikasi fintech lain.

(Baca: Kantongi Izin BI, ShopeePay Bisa Jadi Multipayment Seperti Go-Pay)

Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, ShopeePay menawarkan promosi cashback hingga 60%. Sedangkan GoPay hingga OVO mulai mengurangi strategi ‘bakar uang’ dengan kisaran diskon 10-30%.

Pada September tahun lalu, petinggi GoPay, OVO, DANA hingga LinkAja menyampaikan bahwa promosi merupakan bagian dari edukasi pasar. Sebab, menurut mereka musuh dompet digital yakni uang tunai.

Mereka mendorong masyarakat untuk beralih dari transaksi tunai menjadi berbasis digital. (Baca: GoPay, OVO, LinkAja dan DANA Ungkap Soal Strategi ‘Bakar Uang’).

Direktur of Enterprise Payment OVO Harianto Gunawan misalnya, sempat menyampaikan bahwa ada dua hal yang membuat konsumen mau menggunakan layanan pembayaran yakni kenyamanan dan kepercayaan. “Kami membangun kepercayaan,” kata dia dalam acara Fintech Summit 2019 di JCC, Jakarta, September lalu (24/9).

Apalagi, ia mencatat bahwa masyoritas penduduk di Asia Tenggara masih menggunakan tunai saat bertransaksi. Di Indonesia, layanan pembayaran secara digital kurang dari 10%. “Hal yang diperlukan adalah lewat insentif,” kata dia.

Begitu juga dengan CEO GoPay Aldi Haryopratomo. “Kami butuh orang beralih jadi kami bakar uang,” katanya.

Meski begitu, GoPay tidak hanya memberikan promosi kepada pembeli tetapi juga mitra penjual. Sebab, promosi bisa membantu mitra penjual meningkatkan transaksi. “Kami memberikan promosi kepada orang yang tepat dan waktu yang tepat,” katanya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...