502 BTS Mati Akibat Banjir, Telkomsel hingga Indosat Siapkan Genset
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat 502 Base Transceiver Station (BTS) atau 2,2% dari total, mati akibat banjir di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) hingga pagi tadi. Operator seperti Telkomsel hingga Indosat pun menyediakan mobile genset.
Infrastruktur telekomunikasi itu mati karena ketiadaan pasokan listrik. Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan pemadaman listrik terutama di titik-titik banjir.
Jumlah BTS yang terdampak banjir itu mencapai 2,2% dari total 22.867 menara di Jabodetabek. Jumlahnya menurun dibanding kemarin (25/2), sebanyak 1.122 BTS atau 4,9% dari total yang mati.
Kondisi seperti ini sempat terjadi pada awal tahun ini, ketika Jabodetabek dilanda banjir. “Karena pengalaman, sudah ditangani cepat, itu (operator) otomatis ditangani," ujar Menteri Kominfo Johnny G Plate di Jakarta, Rabu (26/2).
(Baca: BTS Terdampak Banjir, Telkomsel hingga Indosat Andalkan Genset)
Berdasarkan informasi yang ia peroleh, perusahaan telekomunikasi mengandalkan mobile genset untuk memasok listrik BTS. “Ada 500-an BTS, dan itu tidak bisa hidup, listriknya tidak sampai," ujar dia.
Perusahaan telekomunikasi seperti Telkomsel hingga Tri mengantisipasi hal tersebut agar tidak berdampak terhadap layanan internet. General Manager External Corporate Communications Telkomsel Aldin Hasyim mengatakan, secara umum kondisi jaringan dan layanan masih berjalan normal. "Dan dilakukan pemantauan secara intensif,," kata dia kepada Katadata.co.id, kemarin (25/2).
Saat ini, perusahaan masih menghitung perangkat produksi. Telkomsel juga menyiagakan seluruh tim operasional untuk memantau layanan.
Hal senada disampaikan oleh SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Turina Farouk. Beberapa BTS di sekitar Jabodetabek terimbas pemadaman listrik akibat banjir.