Gaet Startup Jerman, Grab Kaji Layanan Taksi Terbang di Asia Tenggara

Fahmi Ahmad Burhan
19 Februari 2020, 11:48
Gaet Startup Jerman, Grab Uji Coba Taksi Terbang di Asia Tenggara
Twitter/@volocopter
Ilustrasi taksi terbang milik Volocopter

Grab menggandeng startup asal Jerman, Volocopter mengkaji potensi layanan taksi terbang di Asia Tenggara. Meski masih kajian, Volocopter menargetkan penerbangan komersial bisa dilakukan pada 2022.

Startup penyedia layanan mobilitas udara itu juga telah mendemonstrasikan helikopter listriknya (Electric vertical take-off and landing/eVTOL) di Singapura pada September 2019 lalu. Saat itu, perusahaan menyediakan landasannya yang disebut VoloPort.

Helikopter listrik itu dikembangkan Volocopter sejak 2011. eVTOL bahkan sudah diuji coba terbang melewati Dubai, Helsinki, Las Vegas, dan Stuttgart.

Kali ini, Volocopter bekerja sama denga perusahaan penyedia layanan on-demand, Grab mengkaji pasar taksi terbang di regional. Keduanya mempelajari rute yang paling cocok untuk layanan taksi udara ini.

(Baca: Grab Luncurkan Layanan Mobil Listrik, Ini Rute dan Tarifnya)

Kedua startup itu juga mengevaluasi perpajakan yang pas untuk layanan taksi terbang tersebut. "Kolaborasi ini juga menawarkan potensi kerja sama yang jauh lebih besar yang akhirnya dapat memperluas mobilitas antarmoda di udara," kata CEO Volocopter Florian Reuter dikutip dari The Verge, Selasa (18/2).

Dikutip dari TechCrunch, CEO Grab Ventures Chris Yeo menyampaikan bahwa ada kemungkinan pengembangan solusi mobilitas udara di perkotaan lewat kerja sama ini. “Mereka dapat memutuskan pilihan perjalanan berdasarkan anggaran, kendala waktu dan kebutuhan lainnya, dengan cara yang mulus,” kata dia.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...