Pendapatan Iklan YouTube Capai Rp 207,5 Triliun Tahun Lalu
Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Alphabet Inc mencatat pendapatan iklan YouTube mencapai US$ 15,15 miliar atau Rp 207,5 triliun pada tahun lalu. Ini pertama kalinya induk usaha Google mengungkapkan pencapaian berbagai unit bisnis, termasuk iklan YouTube.
Biasanya, Alphabet hanya mengungkapkan pencapaian bisnis periklanan Google secara keseluruhan. CFO Alphabet Ruth Porat mengatakan, perusahaan akan mulai menyampaikan laporan kinerja secara terperinci.
"Untuk memberikan wawasan lebih lanjut tentang bisnis dan peluang di masa depan, kami sekarang mengungkapkan pendapatan secara lebih terperinci, termasuk untuk Pencarian, iklan YouTube dan Cloud," kata Porat dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN Internasional, Selasa (4/2).
(Baca: Saingi TikTok, Ini Lima Keunggulan Aplikasi Tangi dari Google)
Pendapatan iklan YouTube itu meningkat 36% dibanding 2018 dan 86% sejak 2017. Bisnis inti Google yang disebut ‘Google Search and Other’ masih berkontribusi 60% terhadap total penjualan produk Alphabet.
YouTube juga menghasilkan pendapatan non-iklan seperti langganan US$ 3 miliar dalam tiga bulan terakhir tahun lalu. Google mencatat ada lebih dari 20 juta pelanggan berbayar YouTube Music dan 2 juta untuk layanan Televisi.
Alphabet mengatakan, pendapatan dari produk-produk tersebut digabungkan ke dalam kategori ‘Other’ menghasilkan US$ 5,3 miliar pada kuartal terakhir 2019. Pencapaian itu pun termasuk perangkat keras seperti Pixel phone dan speaker Google Home.
(Baca: YouTube Music Diliris, Saingan Baru Apple Music dan Spotify)
Namun, saham Alphabet turun hampir 5% pada perdagangan hari ini (3/2), lantaran pendapatannya sedikit di bawah ekspektasi pasar. Analis Wall Street memperkirakan pendapatannya US$ 46,9 miliar, namun realisasinya US$ 46 miliar.
Kendati demikian, pendapatan tersebut tumbuh 17% secara tahunan (year on year/yoy) dibanding 2018. Sedangkan labanya mencapai US$ 10,7 miliar atau melebihi ekspektasi pasar.
Pendapatan per sahamnya juga melebihi ekspektasi pasar. Alphabet membukukan pendapatan US$ 15,35, sementara proyeksi analis US$ 12,53 per lembar.
Langkah Alphabet membuka laporan kinerja secara detail dimulai setelah Sundar Pichai diangkat sebagai CEO Google. Analis merespons positif kebijakan ini.
(Baca: Google Ungkap Sebab YouTube Atta Halilintar dan Ria Ricis Diminati)