8.000 Kali Lebih Cepat Dibanding 5G, 6G Bisa Ganggu Riset Astronomis
Jepang dan Tiongkok mulai mengembangkan jaringan internet generasi keenam (6G) yang diklaim 8 ribu kali lebih cepat dibanding 5G. Namun, 6G dianggap bisa mengganggu penelitian astronomis.
Dikutip dari Phone Arena, Kementerian Sains dan Teknologi Tiongkok menyiapkan penerapan 6G dalam beberapa tahun ke depan. Kementerian mengatakan bahwa kecepatan unduhan 6G bisa mencapai 1 Terabytes per detik (TBps) atau 1.000 Gigabytes per detik (Gbps).
Dosen Pusat Internet of Things (IoT) dan Telekomunikasi Universitas Sydney Mahyar Shirvanimoghaddam mengatakan, kecepatan itu 8.000 kali lebih cepat dibanding 5G. Dengan kecepatan 1 TBps, Anda bisa mengunduh 142 jam film dalam sedetik. Jika menggunakan 5G, butuh beberapa detik.
Ketua Wireless World Research Forum Nigel Jefferies mengatakan, pengembangan 6G menggabungkan beberapa teknologi 5G. "Seperti sinyal terahertz, satelit, dan komunikasi cahaya tampak (visible light communication)," katanya dikutip dari The Phonm Penh Post, bulan lalu (7/1).
(Baca: Jepang Siap Gunakan 6G, Menteri Kominfo: RI Masih Fokus Matangkan 5G)
Gelombang sinyal 6G menempati pita spektrum 300GHz hingga 3 terahertz. Frekuensi itu lebih tinggi ketimbang 5G yang berada di antara 30-300GHz. Kecepatan itu berbanding lurus dengan spektrum frekuensi.
Generasi | 2G | 3G | 3G HSPA+ | 4G | 4G LTE | 5G | 6G |
Kecepatan maksimum | 0,3 Mbps | 7,2 Mbps | 42 Mbps | 150 Mbps | 300 Mbps- 1 Gbps | 1-10 Gbps | 1 TBps |
Kecepata rata-rata | 0,1 Mbps | 1,5 Mbps | 5 Mbps | 10 Mbps | 15-50 Mbps | 50 Mbps and up | n/a |
Spektrum frekuensi super tinggi memiliki jangkauan yang lebih pendek, tetapi kapasitasnya besar. Jangkauan yang pendek itu menunjukkan kecepatan pengiriman dan besarnya kapasitas data yang dikirimkan.
Profesor riset di National Astronomical Observatories dari Chinese Academy of Sciences (CAS) dan Kepala Ilmuwan dari Tiongkok-Argentina Radio Telescope Li Jinzeng mengatakan, banyak teleskop yang bergantung pada frekuensi yang ditempati 6G. Padahal, teleskop itu digunakan untuk memeriksa kondisi alam semesta.
Karena itu, Jinzeng khawatir 6G akan mengganggu pengamatan astronomis. Karena frekuensinya super tinggi, ada kekhawatiran efek fisiologis dari radiasi elektromagnetik.
(Baca: Radiasinya Dianggap Berbahaya, Jepang hingga Eropa Tetap Adopsi 5G)