Teknologi Ini Pangkas Invensi Vaksin Corona dari 10 Tahun jadi 6 Bulan

Cindy Mutia Annur
27 Januari 2020, 11:59
Teknologi Ini Pangkas pembuatan Vaksin Corona dari 10 Tahun jadi 6 Bulan
ANTARA FOTO/REUTERS/cnsph
Ilustrasi, seorang staf medis merawat seorang pasien dengan pneumonia yang disebabkan oleh virus corona baru di Rumah Sakit Zhongnan Universitas Wuhan, di Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok, Rabu (22/1/2020).

Virus corona merenggut 80 korban jiwa di Tiongkok hingga pagi hari ini (27/1). Sebanyak 2.761 orang lainnya terinfeksi. Karena itu, pengembangan vaksin virus corona pun semakin mendesak.

Koalisi untuk Kesiapsiagaan dan Inovasi Epidemi (Coalition for Epidemic Preparedness Innovations/CEPI) mengembangkan vaksin virus corona dengan rapid response technology. Lembaga tersebut menggelontorkan dana 15,4 juta dolar Australia atau sekitar Rp 143,6 miliar.

CEO CEPI Richard Hatchett mengatakan, patogen baru itu akan diuji klinis selama 16 minggu menggunakan teknologi biomedis tersebut. Padahal, biasanya pengembangan vaksin membutuhkan waktu 10 tahun lebih untuk penelitian, penemuan, pengujian pra-klinis, uji klinis, dan persetujuan peraturan.

Meski begitu, Richard tidak menjamin bahwa pengujian itu akan berhasil. “Tetapi kami berharap upaya ini dapat memberikan langkah maju yang signifikan dan penting dalam mengembangkan vaksin untuk penyakit ini,” kata dia dalam siaran pers, pekan lalu (23/1).

(Baca: Korban Meninggal Akibat Virus Corona Bertambah Jadi 80 Orang)

Istilah platform pada teknologi itu merupakan sistem dengan komponen dasar pada umumnya. Hanya saja, penggunaan rapid response platform ini dapat disesuaikan terhadap patogen yang berbeda sehingga bisa disematkan pada urutan genetik atau protein baru.

Berdasarkan situs resminya, CEPI mengembangkan teknologi 'RapidVac' yakni platform vaksin RNA (saRNA) yang dapat diaplikasikan secara otomatis. Mereka memproduksi vaksin untuk melawan penyakit seperti influenza (H1N1), Rabies, dan Marburg, dan lainnya.

CEPI mengklaim, teknologi itu memungkinkan produksi vaksin secara cepat dan masif. (Baca: Wabah Virus Corona, Ombudsman Minta Pekerja Tiongkok Dilarang Masuk RI)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...