Fintech TaniFund Target Jumlah Peminjam Naik Tiga Kali Lipat di 2020
Perusahaan teknologi finansial pembiayaan (fintech lending), TaniFund menargetkan jumlah petani yang meminjam di platform-nya meningkat tiga kali lipat tahun depan. Pada 2019, startup ini optimistis bisa menggaet 300 peminjam (borrower).
Itu artinya, perusahaan menargetkan bisa memberikan pinjaman kepada sekitar 900 petani selama tahun depan. “Sejak 2017, secara kumulatif kami sudah memberikan pinjaman kepada 1.500 peminjam,” kata Business Administration Lead TaniFund Lutfia Aisya kepada Katadata.co.id di Jakarta, akhir pekan lalu (13/12).
TaniFund telah menyalurkan pinjaman Rp 82 miliar kepada 1.500 peminjam. Nilai tersebut di bawah target Rp 100 miliar pada akhir tahun ini.
Untuk mencapai target 900 peminjam pada 2020, perusahaannya bakal meningkatkan promosi. “Dibantu aliansi petani juga, karena berangkat dari komunitas jadi lebih gampang," kata Lutfia.
(Baca: Cari Pendanaan, TaniGroup Target Salurkan Pinjaman Rp 300 M di 2020)
Selain itu, perusahaan bakal mengandalkan ekosistem TaniGroup untuk menyosialisasikan layanannya kepada para petani. TaniGroup telah menggaet 35 ribu petani, dan ditarget mencapai 1 juta pada tahun depan.
TaniFund merupakan unit usaha di bawah TaniGroup. "Sumber Daya Manusia (SDM) di TaniFund juga ditambah agar bisa lebih banyak menjangkau petani, dan programnya lebih masif," kata dia.
Lutfia menyampaikan, minimnya literasi digital di kalangan petani menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan. Terkadang, petani tidak bisa mendapatkan akses pinjaman dari fintech karena tak paham mengoperasikan aplikasi.
Karena itu, perusahaannya bakal berfokus pada kegiatan sosialisasi guna mencapai target 900 peminjam pada tahun depan.
(Baca: TaniFund Target Salurkan Kredit Rp 160 Miliar Tahun Ini)
Saat ini, perusahaan juga telah menggaet lebih dari 5 ribu pemberi pinjaman (lender) di Indonesia. Sebanyak 99% di antaranya merupakan individu. Hanya 1% yang institusi seperti bank atau korporasi lainnya.
Selain TaniFund, TaniGroup memiliki lini bisnis marketplace di bidang pertanian yakni Tanihub. Sekitar 60% hasil panen petani di platform Tanihub di jual di Jawa. Ada lima wilayah distribusi, yakni Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.
Perusahaan pun berencana membuka lokasi distribusi baru di Bali dan Makassar. Namun, Co-Founder dan President TaniGroup Pamitra Wineka enggan merinci waktu ekspansinya.
"Kami masih proses finalisasi gudang dan sebagainya. Karena kami tidak hanya membuka kantor, namun juga harus menyediakan gudang dan merekrut pekerja baru dan sebagainya. Jadi kami butuh waktu," kata Pamitra beberapa waktu lalu (5/9).
(Baca: Startup TaniHub Target Gaet 1 Juta Petani Tahun Depan)