Tak Kuat ‘Bakar Uang’, Bos Lippo Akui Jual Dua Pertiga Saham OVO

Desy Setyowati
28 November 2019, 13:29
tak kuat pasok dana untuk bakar uang, lippo group jual dua pertiga saham ovo
OVO
Ilustrasi OVO

Pendiri sekaligus pemilik Lippo Group Mochtar Riady mengatakan, perusahaannya menjual dua pertiga saham OVO. Sebab, perusahaannya tidak kuat jika harus memasok dana untuk strategi ‘bakar uang’.

"Bukan melepas, kami menjual sebagian,” kata Mochtar Riady di sela-sela acara Indonesia Digital Conference 2019, di Jakarta, Kamis (28/11). Ia memperkirakan, saham Lippo Group di OVO saat ini hanya 30%. “Dua pertiganya kami jual.”

Advertisement

Ia mengatakan, Lippo Group sebagai pemegang saham utama OVO menjual dua pertiga kepemilikan saham karena tidak kuat memasok dana untuk ‘bakar uang’. Misalnya, dalam bentuk potongan harga atau diskon hingga uang kembali (cashback).

"Alasannya, terus bakar uang bagaimana kami kuat," kata Mochtar.  (Baca: OVO Tanggapi Kabar Bakal Ditinggal Lippo Group)

Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra membantah bahwa Lippo Group bakal meninggalkan perusahaannya. Ia mengatakan, OVO terus berinovasi untuk meningkatkan pangsa pasar dan jangkauan penggunaan (usecase) dompet digitalnya. Hal ini merupakan upaya OVO untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Selain itu, OVO merupakan penyedia layanan keuangan digital yang didirikan, dirintis, dan dikembangkan oleh Lippo Group. “Kami adalah perusahaan independen yang dikelola oleh manajemen profesional. Mana mungkin OVO berpisah dari pendirinya,” kata dia dalam siaran pers, beberapa waktu lalu (14/11).

Karaniya mengatakan, rumor itu sangat merugikan eksistensi OVO dan Lippo Group. Ia mengatakan bahwa pimpinan perusahaan baru saja bertemu dan berdiskusi dengan  Direktur Lippo Group John Riady.

"Kami berdiskusi mengenai pengembangan OVO ke depan. Pak John banyak memberikan masukan dan sangat suportif terhadap berbagai upaya pengembangan bisnis OVO,” kata dia.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement