OVO Tanggapi Kabar Bakal Ditinggal Lippo Group
PT Visionet Internasional (OVO) dikabarkan bakal ditinggal investor strategisnya, Lippo Group karena sering 'bakar uang' atau memberikan diskon. Namun, perusahaan teknologi finansial (fintech) pembayaran ini membantah kabar tersebut.
Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra mengatakan, perusahaannya terus berinovasi untuk meningkatkan pangsa pasar dan jangkauan penggunaan (usecase) dompet digitalnya. Hal ini merupakan upaya OVO untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Selain itu, OVO merupakan penyedia layanan keuangan digital yang didirikan, dirintis, dan dikembangkan oleh Lippo Group. “Kami adalah perusahaan independen yang dikelola oleh manajemen profesional. Mana mungkin OVO berpisah dari pendirinya,” kata dia dalam siaran pers, Kamis (14/11).
(Baca: Fintech Milik Grup Salim Muncul, OVO hingga GoPay Merasa Tak Tersaingi)
Karaniya mengatakan, rumor itu sangat merugikan eksistensi OVO dan Lippo Group. Ia mengatakan bahwa pimpinan perusahaan baru saja bertemu dan berdiskusi dengan Direktur Lippo Group John Riady.
"Kami berdiskusi mengenai pengembangan OVO ke depan. Pak John banyak memberikan masukan dan sangat suportif terhadap berbagai upaya pengembangan bisnis OVO,” kata dia.
Karaniya mengatakan, promosi berupa uang kembali (cashback) dan lainnya merupakan hal biasa di startup. Strategi 'bakar uang' ini juga menjadi bagian dari edukasi pasar supaya mau beralih dari transaksi tunai ke non-tunai.
“Yang perlu dicatat adalah OVO sebagai perusahaan keuangan digital memiliki roadmap yang jelas untuk menuju profitabilitas sebagai sebuah entitas bisnis yang sustainable," kata Karaniya.
(Baca: Nadiem ke Istana, Asosiasi E-commerce Berharap ‘Bakar Uang’ Diatur)