10 Startup Besutan Perempuan Berpeluang Masuk Ekosistem Gojek
Gojek memilih 10 startup besutan perempuan untuk mengikuti program akselerasi, Gojek Xcelerate Angkatan kedua. Jika berhasil lulus, layanan mereka berpeluang masuk ke platform Gojek.
Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita menjelaskan, perusahaannya membuka kerja sama dengan pihak ketiga (third party) untuk bisa masuk dan menyediakan layanannya di platform Gojek. “Intinya, kalau dari program Gojek Xcelerate bisa ada peluang untuk masuk ke dalam platform kami,” katanya di Jakarta, Jumat (1/11).
Namun, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk masuk ke ekosistem Gojek. “Kami lihat dulu apakah ini sesuai dengan minat, keinginan dan karakter dari ekosistem Gojek. Tetapi intinya kami terbuka,” kata dia.
Gojek Xcelerate terbagi atas empat tahap pembelajaran. Setidaknya ada 20 startup terpilih yang bakal mengikuti program akselerasi ini selama enam bulan.
(Baca: Perkuat Ekosistem, Gojek Gandeng Digitaraya Gelar Sayembara Startup)
Pada angkatan pertama, program akselerasi ini berfokus pada mesin pembelajar (machine learning) dan teknologi lainnya. “Pada angkatan kedua, kami ingin berfokus melatih startup yang dipimpin oleh perempuan," kata SVP Product Management Gojek Dian Rosanti.
Sebab, berdasarkan informasi yang ia peroleh dan pengalamannya selama ini, para pendiri startup perempuan menghadapi lebih banyak tantangan dibanding laki-laki. Bukan hanya terkait stigma, tetapi juga pendanaan dan persoalan lainnya.
Pada program akselerasi ini, 10 pendiri startup perempuan itu bakal mendapat materi komprehensif. Di antaranya strategi product and market fit, growth hacking, mencari pendanaan, kepemimpinan, dan membangun budaya.
Berdasarkan riset PitchBook Data pada 2016, perusahaan yang dipimpin perempuan hanya berhasil mendapatkan 4,4% dari total penawaran modal ventura. "Kami berharap Gojek Xcelerate mampu mengatasi kesenjangan ini," kata Managing Partners Simona Ventures Putri Izzati.
(Baca: Tantangan Gojek Setelah Kepergian Nadiem, soal Profit hingga Ekspansi)
Gojek Xcelerate merupakan program akselerasi besutan Gojek bekerja sama dengan Digitaraya. Google, UBS, serta McKinsey & Company juga terlibat dengan menghadirkan kurikulum yang berbeda.
Dari sepuluh startup terpilih, dua di antaranya berasal dari Indonesia yakni Love and Flair dan Populix. Love and Flair merupakan perusahaan e-commerce mode dan kecantikan. Sedangkan Populix adalah penyedia layanan riset.
Delapan lainnya berasal dari banyak negara. Jio Vio adalah startup healthcare asal India. Lalu, Kobe dari Singapura yang bergerak di bidang pemasaran. Kemudian, Paynamics asal Filipina yang menyediakan jasa layanan untuk bisnis.
Lalu, Elevait startup di bidang pelatihan olahraga dan nutrisi asal Tiongkok. Export startup di bidang ekspor asal Filipina. Pixylz perusahaan digital printing asal India.
Kemudian PurelyB di bidang gaya hidup dan kesehatan asal Malaysia. Terakhir, Event Banana yakni startup seputar bisnis asal Thailand.
(Baca: Punya GrabKitchen, Grab Tanggapi Rencana Gojek Rambah Cloud Kitchen)