Grab Investasi Rp 2 Triliun untuk Artificial Intelligence di 3 Layanan

Desy Setyowati
6 September 2019, 05:35
Grab investasi Rp 2,13 triliun untuk adopsi AI guna memperkuat tiga layanan
Grab
Ilustrasi, CEO Grab Anthony Tan dan President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata. Grab investasi Rp 2,13 triliun untuk adopsi AI guna memperkuat tiga layanan.

Perusahaan penyedia layanan on-demandGrab berinvestasi US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,13 triliun untuk mengadopsi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Dengan mengimplementasikan teknologi, Grab ingin memperkuat tiga layanan di Asia Tenggara.

Ketiga layanan itu adalah pesan-antar makanan atau GrabFood, pembayaran, dan konten digital. “Kami ingin beralih dari AI-powered menjadi AI dimanapun (layanan)," kata Co-Founder Grab Tan Hooi Ling Tan dalam wawancara khusus dengan reporter Bloomberg TV, Yoolim Lee dikutip dari Bloomberg, kemarin (5/9).

Selain untuk mengadopsi AI, dana tersebut bakal dipakai untuk merekrut lebih banyak engineer pada 2020. Saat ini, Grab memiliki 2 ribu engineer di seluruh dunia. Sebanyak 300 di antaranya bekerja terkait AI.

Hal ini dilakukan untuk memperkuat bisnis Grab di Asia Tenggara. Tan mengatakan, perusahaannya sudah menyiapkan kerangka kerja (blue print) untuk bersaing dengan Gojek di regional.

Decacorn asal Singapura ini pun sudah mengelontorkan dana US$ 100 juta untuk mengimplementasikan AI. Saat ini, AI digunakan untuk meningkatkan pencegahan kecurangan (fraud) di platform dan memproses bahasa secara alami (natural language processing/NLP).

(Baca: Saingi GoFood, Grab Perkuat Tim Riset Terkait GrabFood di Indonesia)

Secara keseluruhan, Tan mengatakan bahwa perusahaan ingin membangun platform yang sesuai dengan konsumen di masing-masing wilayah. Grab pun bekerja sama dengan Microsoft Corp untuk mengembankan NLP.

Perusahaan optimistis, AS bakal meningkatkan pengguna di Asia Tenggara. Apalagi, konsumen di wilayah ini memiliki budaya yang berbeda. Grab pun ingin meningkatkan kesesuaian layanan dengan konsumen lokal, terkait GrabFood.

Ia mencatat, transaksi pesan-antar makanan Grab di Asia Tenggara naik tiga kali lipat selama Semester I 2019. Perusahaan ingin menggandakan pertumbuhan ini pada periode yang sama tahun depan.

(Baca: Setelah Bertemu Jokowi, Grab Bakal Bangun Kantor Pusat di Indonesia)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...