Pengemudi Ojek Online Sebut Tarif hingga Promo Penyebab Order Turun

Cindy Mutia Annur
2 September 2019, 14:57
pengemudi ojek online mencatat order menurun karena tarif naik
ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA
Ilustrasi, sejumlah pengemudi ojek daring (online) menunggu penumpang di depan Stasiun Pondok Cina, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (11/6/2019). Para pengemudi ojek online mencatat permintaan layanan menurun setelah tarif naik.

Beberapa pengemudi ojek online mengeluh permintaan layanan menurun sejak penerapan tarif baru pada Mei lalu, di DKI Jakarta. Mulai hari ini (2/9), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun menerapkan aturan itu secara nasional, di 224 kota.

Salah satu mitra pengemudi Gojek, Ibrahim (42 tahun) mencatat, permintaan layanan menurun sejak Kemenhub menerapkan tarif baru ojek online pada Mei lalu. “Sejak saat itu mulai terasa order berkurang,” kata dia kepada Katadata.co,id, Senin (2/9).

Sebelumnya, ia bisa mendapat 15 pesanan setiap harinya. Setelah penerapan tarif itu, order hanya 10 per hari. Padahal, ia mengaku sudah gencar menerima layanan selama ini.

Sepengetahuan Ibrahim, aplikatornya memberikan sejumlah promo kepada penumpang. Hal itu memang membuat pesanan meningkat. “Tetapi, sekarang aplikator sebelah, tarifnya lebih murah karena banyak promo," katanya.

(Baca: Tarif Baru Ojek Online Berlaku Nasional, Ini Tanggapan Gojek dan Grab)

Sama halnya dengan Ibrahim, mitra pengemudi Gojek Sugianto (57 tahun) merasa permintaan layanan berkurang sejak tarif ojek online naik. "Dulu, sehari bisa lebih dari 15, sekarang hanya 10 order," kata dia.

Ia mengaku, tidak pernah pilih-pilih pesanan baik itu jarak jauh maupun dekat. Namun, sejak tarif naik, ia mencatat order pesan-antar makanan atau GoFood lebih banyak ketimbang berbagi tumpangan (ride-hailing), GoRide. “Karena sering ada promo. Meski begitu, tetapi masih kalah dibanding Grab,” katanya.

Akan tetapi, mitra pengemudi Grab juga mengeluh permintaan layanan menurun. Agung (30 tahun) misalnya, yang mencatat order turun dari sekitar 20 menjadi 15 per hari.

Ia menilai, turunnya pesanan bukan hanya karena tarif tetapi juga banyaknya pengemudi. “Aplikator justru merekrut (mitra pengemudi) yang baru terus," kata Agung.

Dia mengakui bahwa permintaan layanan meningkat saat ada promo dari Grab. “Seberapa besar tarif naik, permintaan layanan ojek online masih akan tetap banyak menurut saya,” kata dia.

(Baca: 4 Efek Negatif Kenaikan Tarif Ojek Online, Order Turun hingga Inflasi)

Hal senada disampaikan oleh Muri (45 tahun). Mitra pengemudi Grab ini mengatakan, turunnya pesanan disebabkan oleh banyaknya penyedia layanan. "Makin banyak pesaing, order jadi berkurang," kata dia.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...