Startup Digitalisasi Warung, Wahyoo Target 13 Ribu Mitra Tahun Ini
Startup perusahaan sosial (social enterprise) Wahyoo menargetkan bisa menggaet 13 ribu warung makan hingga akhir tahun ini. Untuk mencapai target itu, mereka fokus pada pemberian imbal jasa seperti pelatihan dan pengiriman barang.
CEO Wahyoo Peter Shearer mengatakan, ada 9 ribu warung yang menjadi mitra perusahaannya di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Pengguna layanannya mulai dari warung tegal (warteg), warung ayam bakar, nasi uduk, soto, sate, bakso, dan sebagainya.
Untuk mencapai target tersebut, ia menggelar program pelatihan yang diberi nama Akademi Wahyoo. "Program ini tanpa dikenakan iuran alias gratis, karena kami ingin merangkul banyak mitra warung supaya mereka dapat belajar mengembangkan bisnisnya," kata dia di Jakarta, Selasa (20/8).
Pelatihan ini fokus pada tiga hal yakni mengatur keuangan bisnis, menyajikan produk dan menampilkan suasana dapur berkualitas, serta meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Penataran ini dilakukan seminggu sekali, supaya mitra dapat tetap fokus pada bisnisnya.
(Baca: Warung Pintar Akuisisi Startup E-Commerce Produk Pertanian Limakilo)
Untuk bisa menjadi mitra Wahyoo, hanya perlu memiliki warung permanen dan berkomitmen untuk memajukan usahanya. Perusahaan rintisan ini menerapkan skema bagi hasil, 60% untuk warung dan sisanya bagi Wahyoo.
Selain itu, startup ini mendapat cuan dari pemasangan iklan dan penitipan produk di warung dari beberapa pemegang merek (brand). Di antaranya Teh Pucuk, Le Minerale, Torabika, Redoxon, Happy Tos, dan Betadine. "Jadi, kami dapat uang (keuntungan) dari brand tersebut. Bukan hanya untuk Wahyoo, tetapi juga mitra," katanya.
Dalam hal ini, Wahyoo menyediakan beberapa imbal jasa untuk para mitra. Di antaranya dekorasi warung, pelatihan, permodalan, tambahan penghasilan, teknologi, penyediaan bahan baku untuk keperluan bisnis dan pengiriman barang gratis.
Peter mengatakan bahwa ke depan Wahyoo akan bekerja sama dengan perusahaan teknologi finansial (fintech) pembayaran seperti OVO, Gopay, dan DANA. "Karena menurut kami, virtual saldo itu penting supaya mereka (mitra warung) juga bisa menjaga alur (pemasukan dan pengeluaran) kasnya," kata dia.
Saat ini, Wahyoo baru meluncurkan aplikasi untuk mitra warung. Melalui platform ini, mitra bisa membeli keperluan bisnis (supply chain). Ia berencana merilis aplikasi untuk pelanggan mitranya pada November nanti. “Jadi bisa pesan makanan lewat aplikasi,” katanya.
(Baca: Gaet Gojek, Startup Restoran Digital Asal India Bakal Masuk Indonesia)