Integrasikan Layanan Online-Offline, Tokopedia Gaet 200 Ribu Warung
Perusahaan e-commerce Tokopedia telah menggaet 200 ribu pemilik usaha kecil melalui aplikasi terpisah, Mitra Tokopedia. Melalui layanan ini, Tokopedia menjembatani peretail online dan offline.
Peretail offline yang menjadi Mitra Tokopedia mulai dari toko kelontong, warung, kios, usaha individu dan sejenisnya. Aplikasi khusus ini diluncurkan pada November lalu. “Sejak dirilis, kami melihat antusiasme yang begitu tinggi dari masyarakat,” kata Business Head of New Retail Tokopedia Adi Putra dalam siaran pers, Rabu (10/7).
Mitra Tokopedia bisa menyediakan produk digital seperti paket data, token listrik, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS), voucher gim dan lainnya. Produknya diperoleh dari Tokopedia.
(Baca: Ikuti Jejak Bukalapak, Tokopedia Luncurkan Aplikasi Gaet Warung)
Selain itu, mitra bisa memperoleh produk seperti makanan, minuman, dan lainnya melalui Tokopedia. Namun, layanan grosir ini baru tersedia di 17 kota yakni Bogor, Tangerang, Bekasi, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, Surabaya, Denpasar, Banda Aceh, Medan, Palembang, Bandar Lampung, Pekanbaru, dan Sukabumi.
Perusahaan e-commerce tersebut juga merilis tiga fitur baru yakni tempo, bayar di tempat (cash on delivery/COD), dan poin hadiah. Melalui fitur tempo, pemilik warung bisa membeli barang grosir dan membayarnya kemudian hari. Jangka waktu pembayarannya 10 hari.
Tokopedia akan mengirim tagihan atas pemakaian fitur tersebut pada pekan berikutnya. Adi mengatakan, Tempo dirilis untuk memudahkan pengguna mengisi stok barang meski modalnya minim. Namun, layanan ini baru tersedia di Bekasi.
(Baca: Target Salurkan Pinjaman Rp 10 Triliun, Modalku Incar Pemilik Warung)
Lalu, fitur COD memungkinkan mitra untuk melakukan pembayaran tunai pada saat barang diterima. Metode ini baru tersedia di Bekasi, Bogor, Bandung, Tangerang, Medan, Palembang, Banda Aceh, Bandar Lampung, Yogyakarta, Cirebon, Semarang, Solo dan Malang.
Selain itu, mitra Tokopedia bisa mendapatkan poin hadiah untuk setiap transaksi digital dan grosir. “Kami berharap mitra Tokopedia dapat mendorong para pemain retail tradisional untuk berkontribusi lebih terhadap perekonomian Indonesia di era digital,” katanya.
Selain Tokopedia, Bukalapak lebih dulu menggaet warung dan kios lewat program Mitra Bukalapak. Saat ini, Bukalapak menggaet 1,6 juta warung dan wirausaha mandiri. Bukalapak menargetkan 2,5 juta mitra bergabung pada tahun ini.
Blibli juga menyediakan layanan terintegrasi online dan offline melalui Click & Collect. Melalui fasilitas ini, pengguna bisa memesan produk lewat Blibli.com dan mengambil barangnya langsung di toko mitra. Ada 250 ribu pesanan lewat Click & Collect sepanjang Januari-Juni 2019.
Karena potensinya besar, Blibli.com menggandeng 31 pemegang merek dari berbagai kategori produk, alah satunya adalah Alfamart. Pemegang merek tersebut memiliki tiga ribu toko di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), Bandung, Semarang, Surabaya, dan Denpasar.
(Baca: Perluas Layanan Online-Offline, Blibli Bidik 12 Ribu Toko di 2019)