Grab: Bisnis Keuangan 20 Kali Lebih Besar daripada Berbagi Tumpangan

Desy Setyowati
6 Mei 2019, 12:54
Driver Grab di kawasan Pinang Ranti, Jakarta TImur (9/4). Grab menargetkan dapat mengumpulkan pendanaan tambahan sebesar USD 2 Miliar lagi dari investor strategis di tahun 2019 ini.
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Driver Grab di kawasan Pinang Ranti, Jakarta TImur (9/4). Grab menargetkan dapat mengumpulkan pendanaan tambahan sebesar USD 2 Miliar lagi dari investor strategis di tahun 2019 ini.

Unit bisnis di Grab, Grab Financial Group sedang fokus mengembangkan tiga layanannya, yakni pembayaran, perlindungan, dan pinjaman. Head of Financial Services Grab Ankur Mehrotra menyebutkan, peluang pasar bisnis keuangan ini 20 kali lebih besar dibanding layanan berbagi tumpangan (ride-hailing).

Sebab, ada sekitar 438 juta orang yang tidak memiliki rekening bank di wilayah cakupan Grab, yakni Asia Tenggara. Karena itu, menurut dia, peluang pasar bagi penyedia layanan keuangan di wilayah ini cukup besar.

Kendati peluang pasarnya besar, Grab menyasar lebih banyak konsumen dengan menyediakan beragam layanan di Asia Tenggara. “Kami berbicara tentang 20 kali bisnis berbagi tumpangan, dalam hal peluang pasar,” kata Ankur dikutip dari Kr.Asia, Jumat (3/5) lalu.

(Baca: Perkuat Layanan Keuangan, Grab Dikabarkan Gaet PayPal dan Alipay)

Dalam wawancara khusus dengan jurnalis Kr.Asia Robin Moh, Ankur menjelaskan bahwa Grab Financial Group fokus pada tiga hal. Pertama, layanan pembayaran melalui GrabPay. Di Indonesia, layanan pembayaran ini tidak tersedia karena belum mendapat izin Bank Indonesia (BI). Untuk itu, Grab menggandeng OVO di Indonesia.

Kedua, perlindungan kepada konsumen melalui asuransi. Pada awal tahun ini, Grab menggandeng ZhongAn Technologies International Group Limited untuk membentuk joint venture marketplace asuransi digital di Asia Tenggara. Dengan begitu, konsumen bisa membeli produk asuransi dari aplikasi Grab.

Ketiga, layanan pinjaman. Grab bakal fokus memberikan pinjaman yang bersifat produktif kepada pelaku usaha yang terintegrasi dengan platformnya. Ankur mencatat, sekitar 300 juta orang tidak memiliki riwayat kredit di Asia Tenggara.

Untuk itu, Grab menyediakan layanan pinjaman. Bunga yang ditawarkan berkisar 0,8% hingga 1,5%, tergantung profil risiko peminjam. Menurutnya, besaran bunga ini lebih rendah dibanding perbankan.

(Baca: Saingi Go-Pay, OVO Bakal Rilis Layanan Fitur Cicilan di Tokopedia)

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...