Alat Uji PCR Covid-19 Buatan Indonesia Siap Diproduksi Massal

Desy Setyowati
20 April 2020, 11:43
Alat Uji PCR Covid-19 Buatan IndonesiaSiap Diproduksi Massal
east ventures
Ilustrasi, aktivitas pengembangan alat uji qPCR Covid-19 oleh startup Nusantics.

Proyek pengembangan alat uji (test kit) Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) untuk mendiagnosis Covid-19 memasuki tahap persiapan produksi massal di  PT Bio Farma (Persero). Perusahaan modal ventura East Ventures ikut mendukung proyek ini lewat gerakan Indonesia Pasti Bisa.

Pengembangan dan produksi alat uji RT-PCR buatan Indonesia tersebut merupakan salah satu proyek dari Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC19). Tim ini dibentuk oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Advertisement

Alat uji RT-PCR atau dikenal sebagai qPCR merupakan golden standard dalam mendiagnosis infeksi virus corona. Teknologi ini digunakan untuk mendeteksi SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19 dengan memeriksa sampel genetika yang diambil dari rongga hidung atau mulut pasien (swab). 

Bio Farma akan memproduksi alat uji RT-PCR tersebut berdasarkan prototipe desain yang dikembangkan oleh TFRIC19. Startup bioteknologi yang bergerak di bidang genetika, Nusantics terlibat dalam pengembangan prototipe ini.

(Baca: East Ventures Himpun Rp 10 M untuk Produksi 100 Ribu Alat Uji Covid-19)

Nusantics merupakan salah satu startup yang mendapat pendanaan dari East Ventures. Perusahaan modal ventura ini memaksimalkan ekosistemnya untuk mendukung pengembangan prototipe alat uji PCR yang dikerjakan oleh Nusantics.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyampaikan, perusahaannya siap memproduksi massal alat uji RT-PCR. Saat ini, kapasitas terpasang di pabrik Bio Farma di Bandung mencapai 15 ribu alat uji, yang dikemas dalam 600 kotak per hari

“Prototipe akan kami terima dalam waktu dekat ini dari Nusantics. Kemudian,  Bio Farma akan memproduksi secara massal dalam jumlah besar, memanfaatkan fasilitas produksi yang ada di Bio Farma termasuk proses serta pengujian (quality control), packaging, dan distribusi,” kata Basyir dalam siaran pers, Senin (20/4).

(Baca: East Ventures Kumpulkan Donasi Rp 7 M untuk Produksi Alat Tes Corona)

Perusahaan akan menggunakan fasilitas produksi dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi di bidang biomolekuler. “Jadi bisa dikatakan alat ini 100% produksi dalam negeri, oleh putra-putri bangsa Indonesia,” ujar dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement