Startup Asuransi Qoala Dapat Pendanaan Rp 209 Miliar saat Pandemi

Desy Setyowati
28 April 2020, 13:51
Startup Asuransi Qoala Dapat Pendanaan Rp 209 Miliar meski Ada Pandemi
qoala
Co-Founder Qoala Tommy Martin (kiri) and Harshet Lunani (kanan)

Startup di bidang teknologi asuransi (insurtech) Qoala mengumumkan perolehan pendanaan seri A US$ 13,5 juta atau sekitar Rp 209 miliar pada hari ini. Investasi ini dipimpin oleh Centauri Fund, perusahaan joint venture dari Kookmin Bank asal Korea Selatan dan Telkom Indonesia.

Selain itu, ada investor baru yang terlibat dalam putaran pendanaan tersebut, seperti Sequoia India, Flourish Ventures, Kookmin Bank Investments, Mirae Asset Venture Investment dan Mirae Asset Sekuritas. Pemodal terdahulu yakni  Central Capital Ventura dari Bank Central Asia (BCA), MDI Ventures, Surge, MassMutual Ventures Southeast Asia, dan SeedPlus juga berpartisipasi.

Managing Partner Centauri Fund Kenneth Li mengatakan, perusahaan yakin pada inovasi yang ditawarkan Qoala. Selain itu, pertumbuhan kelas menengah Indonesia dinilai potensial dan kebutuhan asuransi diperkirakan meningkat.

“Qoala merupakan jawaban dari tantangan inovasi asuransi ini. Itulah alasan utama kami memimpin putaran Seri A melalui Centauri Fund sebagai investasi pertama kami,” kata Li dalam siaran pers, Selasa (28/4).

Principal Sequoia Capital di Singapura, Pieter Kemps optimistis bahwa pendanaan tersebut akan memperkokoh posisi Qoala sebagai perusahaan insurtech terdepan di Indonesia. (Baca: Tumbuh 60 Kali Lipat, Gojek Bakal Rilis Asuransi Bencana Lewat GoSure)

Founder sekaligus CEO Qoala Harshet Lunani mengatakan, pendanaan tersebut membuatnya semakin optimistis untuk mengajak lebih banyak masyarakat menggunakan layanan asuransi. “Dan mempermudah akses asuransi bagi semua orang,” ujar dia.

Perusahaan rintisan itu menyediakan solusi digital melalui kerja sama dengan pialang asuransi. Hal ini untuk mendukung pemasaran produk asuransi tradisional secara offline, yang saat ini mencakup 99% dari premi asuransi.

Dalam setahun, Qoala telah memproses lebih dari 2 juta polis per bulan. Jumlahnya melonjak dari 7.000 polis per bulan pada Maret 2019. Perusahaan juga memperluas layanannya mencakup lima industri inti yaitu pariwisata, teknologi finansial (fintech), ritel, logistik, dan kesehatan karyawan. 

(Baca: Grab Akan Rambah Pasar Asuransi hingga Keuangan di Indonesia pada 2020)

Co-founder Qoala Tommy Martin mengatakan, pendanaan tersebut akan dipakai untuk berinvestasi di bidang teknologi, Sumber Daya Manusia (SDM) dan merek (brand) supaya dapat mendukung strategi perusahaan. Terlebih lagi dengan adanya pandemi corona dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), menurutnya inovasi di industri asuransi semakin dibutuhkan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...