24 Startup Indonesia Dapat Pendanaan meski Ada Pandemi Corona

Desy Setyowati
15 Mei 2020, 04:00
25 Startup Indonesia Dapat Pendanaan meski Ada Pandemi Corona
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Ilustrasi, penukaran uang dolar AS di sebuah gerai Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) di Malang, Jawa Timur, Kamis (23/2).

Setidaknya ada 24 startup Indonesia yang mendapat pendanaan pada awal tahun ini, meski di tengah kekhawatiran akan pandemi corona. Perusahaan rintisan yang memperoleh investasi di antaranya Gojek, Ruangguru, Kopi Kenangan hingga Tanihub.

Yang teranyar, perusahaan teknologi finansial pembiayaan (fintech lending)  Pintek mendapatkan pendanaan tahap awal (seed stage) dari modal ventura asal Amerika Serikat (AS), Accion Venture Lab. President dan CEO Accion Michael Schlein menilai, dukungan finansial memungkinkan siswa mengakses pendidikan di Indonesia.

Advertisement

“Inovasi Pintek mendukung kedua ujung spektrum pendidikan untuk mengisi kesenjangan dalam pembiayaan bagi siswa dan institusi di negara ini," ujar Michael dalam siaran pers, Kamis (14/5).

Kopi Kenangan juga meraih pendanaan seri B senilai US$ 109 juta atau sekitar Rp 1,62 triliun pada pekan lalu (12/5). Rencananya, dana segar ini akan dipakai untuk memperkuat bisnis di Indonesia.

Lalu, marketplace furnitur Dekoruma yang telah menutup putaran pendanaan pra-seri C. Dikutip dari Tech In Asia, perusahaan menarik investor seperti InterVest Star SEA Growth Fund 1, Foundamental, OCBC NISP Ventura, dan Skystar.

(Baca: Fintech Pintek Dapat Pendanaan dari Investor AS meski Ada Pandemi)

Dekoruma berencana menggunakan dana segar itu untuk pengembangan Soma. Soma adalah platform project management desain interior, yang menghubungkan konsumen dengan desainer interior.

Kemudian, startup rantai pasok Klikdaily mengumpulkan pendanaan seri A. Investasi yang tak disebutkan nilainya ini dipimpin oleh Global Founders Capital.

Dana segar tersebut akan digunakan untuk pengembangan teknologi. (Baca: Gojek Dapat Pendanaan Rp 18 Triliun, Amazon Dikabarkan Ikut Negosiasi)

Selain itu, bagian dari Grup Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC) mempertimbangkan investasi ekuitas di startup asuransi (insurtceh), PasarPolis. Nilai yang diusulkan yakni US$ 5 juta dalam bentuk saham preferen.

Selanjutnya startup di bidang fast moving consumer goods (FMCG) Gudang Ada memperoleh pendanaan Seri A sejumlah US$ 25,4 juta atau sekitar Rp 372 miliar pada awal Mei (6/5). Investasi ini dipimpin oleh Sequoia India dan Alpha JWC Ventures, diikuti oleh Wavemaker Partners.

Ketujuh, startup pendidikan (edtech) Eduka System mendapat investasi dari Init 6 pada akhir April (28/4). Pendiri dan mantan CEO Bukalapak Achmad Zaky mendirikan perusahaan investasi, Init 6 yang berfokus memberikan pendanaan tahap awal (seed funding).

(Baca: Achmad Zaky & Eks CTO Bukalapak Buat Init 6, Danai Startup Pendidikan)

Lalu, startup insurtech Qoala mengumumkan perolehan pendanaan seri A US$ 13,5 juta atau sekitar Rp 209 miliar pada akhir April (28/4). Investasi ini dipimpin oleh Centauri Fund, perusahaan joint venture dari Kookmin Bank asal Korea Selatan dan Telkom Indonesia.

Selain itu, ada investor baru yang terlibat dalam putaran pendanaan tersebut, seperti Sequoia India, Flourish Ventures, Kookmin Bank Investments, Mirae Asset Venture Investment dan Mirae Asset Sekuritas. Pemodal terdahulu yakni  Central Capital Ventura dari Bank Central Asia (BCA), MDI Ventures, Surge, MassMutual Ventures Southeast Asia, dan SeedPlus juga berpartisipasi.

Kesembilan, Sequoia India kembali menggelar program Surge ketiga. Salah satu yang mendapat dana segar US$ 1 juta hingga US$ 2 juta (sekitar Rp 14,5 miliar-Rp 30,9 miliar) yakni startup asal Indonesia, CoLearn.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur, Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement