Pendiri Grab Sebut Usahanya Masuk "Musim Dingin Panjang" Akibat Corona
Decacorn asal Singapura, Grab mengungkapkan pendapatan perusahaan anjlok karena pandemi corona. Perusahaan penyedia layanan on-demand ini pun bersiap menghadapi ‘musim dingin’ yang panjang, sebagai skenario terburuk.
Co-founder Grab Tan Hooi Ling mengatakan, pendapatan dari layanan pesan-antar makanan GrabFood meningkat. Namun, order jasa berbagi tumpangan (ride hailing) baik GrabBike maupun GrabCar turun drastis.
Secara keseluruhan, “pendapatan lebih rendah dibanding sebelum adanya pandemi Covid-19,” ujar Ling dikutip dari Reuters, akhir pekan lalu (14/5). "Selama ini, kami sedang mempersiapkan skenario terburuk, yang berpotensi menjadi ‘musim dingin’ yang sangat panjang."
(Baca: Transaksi Anjlok, CEO Grab Sebut Pandemi Corona Krisis Terbesar)
Salah satu caranya, perusahaan meningkatkan efisiensi modal dan menghemat anggaran. Dikutip dari akun @lambe_ojol, Grab dikabarkan menurunkan insentif bagi mitra pengemudi di Indonesia.
Dalam gambar yang diunggah @lambe_ojol, Grab menyesuaikan insentif untuk mitra GrabBike, GrabExpress dan GrabFood di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) pada 4-10 Mei lalu.
Dengan begitu, satu berlian bernilai Rp 100. Jika mitra mendapat 15 berlian, baru akan mendapatkan insentif. (Baca: Ada Pandemi, CEO Grab: Likuiditas Cukup untuk Melewati Resesi 3 Tahun)