Investor Petakan Empat Sektor Startup Siap Terapkan New Normal
Pemerintah bersiap memberlakukan new normal di tengah pandemi corona. Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) menilai, ada empat bidang startup yang siap menerapkan norma baru.
Keempat bidang startup yakni teknologi kesehatan (healtech), pesan-antar makanan (food delivery) seperti GoFood besutan Gojek dan GrabFood dari Grab, e-commerce, dan fintech pembayaran. Sebab, layanan keempat perusahaan rintisan ini dibutuhkan saat pandemi Covid-19.
"Saat pandemi virus corona, masyarakat merasa lebih mudah belanja dan membayar lewat smartphone. Produk yang dikeluarkan membuat mereka tetap sustainable," ujar Ketua Amvesindo Jefri R Sirait kepada Katadata.co.id, Rabu (27/6).
(Baca: Menkominfo: Startup E-commerce, Kesehatan, Fintech Moncer Saat Pandemi)
Pertimbangan itu juga merujuk pada dua kunci agar startup siap menerapkan new normal, yakni produk dan inovasi. Investor termasuk modal ventura melirik startup yang menyediakan produk yang dibutuhkan masyarakat saat pandemi virus corona. "Startup yang dibutuhkan oleh masyarakat banyak yang bertahan," kata dia .
Selain itu, startup yang dibutuhkan oleh pemerintah dinilai akan mampu bertahan dan siap menerapkan new normal. "Spending terbesar kini ada di belanja pemerintah," ujar Jefri.
Karena itu, startup harus bisa mendukung upaya-upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 saat new normal. (Baca: Startup Telemedis hingga Barang Grosir Potensial Pasca Pandemi)
Kunci kedua yakni inovasi. Ketika pertumbuhan perusahaan anjlok, produk turunan atau produk lain hasil dari inovasi dinilai bisa menyelamatkan perusahaan.
Jefri mencontohkan, perusahaan otomotif memproduksi alat kesehatan di tengah penjualan yang anjlok. "Plastik injection bisa dibuat untuk masker dan Alat Pelindung Diri (APD). Atau produksi ventilator bekerja sama dengan beberapa institusi," kata dia.
Saat new normal, sebagian sektor pariwisata diperkirakan akan buka. Beberapa startup di sektor perhotelan dan wisata harus bisa memanfaatkan momentum ini untuk berinovasi. "Untuk perhotelan tetap hindari kerumunan, produknya diatur agar tetap ikuti protokol kesehatan," ujar Jefri.
Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung sepakat bahwa startup di bidang kesehatan, logistik, e-commerce, dan toko kelontong (grocery) berbasis digital diminati konsumen saat new normal. "Yang masih akan relevan dan habitual hanya bisa maintain penggunanya seperti saat ini," kata dia.
(Baca: Riset: Investor Makin Selektif Investasi di Startup Sejak April)