Fintech RI Mirip Tiongkok, Investor Sebut OVO & DANA Berpotensi Merger

Fahmi Ahmad Burhan
17 Juni 2020, 07:30
Fintech RI Mirip Tiongkok, Investor Sebut OVO & DANA Berpotensi Merger
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi OVO di acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta Convention Center,  Jakarta (23/9/2019).

Ekosistem industri teknologi finansial (fintech) Indonesia dinilai mirip dengan Tiongkok. Oleh karena itu, modal ventura menilai merger antara perusahaan di sektor ini, termasuk OVO dan DANA berpeluang terjadi.

CEO BRI Ventures Nicko Widjaja menilai, ekosistem fintech Indonesia lebih mirip Tiongkok ketimbang Silicon Valley, Amerika Serikat. “Berkaca dari sana (Tiongkok), sangat masuk akal jika pemain fintech pembayaran Indonesia, yang menguasai pangsa pasar lebih kecil, memilih bekerja sama dengan mitra strategis," ujar dia kepada Katadata.co.id, Selasa (16/6).

Di Negeri Tirai Bambu, tersisa dua pemain fintech pembayaran besar yakni WeChat Pay dan Alipay. Maka, menurutnya kabar OVO dan DANA sepakat merger untuk bersaing dengan GoPay besutan Gojek, sangat mungkin terjadi

Lagi pula, merger akan memperkuat ekosistem di industri fintech. "Jika berkaca ke pasar Indonesia secara spesifik, kunci sukses industri fintech yakni kolaborasi," kata Nicko.

(Baca: Asosiasi Modal Ventura Respons Kabar OVO dan DANA Sepakat Merger)

Sebab, ekosistem sektor fintech pembayaran besar. Layanan yang tersedia pun beragam, mulai dari fungsi gerbang pembayaran (payment gateway), card switching, dan lainnya, yang bersifat end to end.

Di satu sisi, 80% pangsa pasar fintech pembayaran dikuasai lima pemain besar. "Tipe industrinya cukup concentrated," ujar dia.

Jika perusahaan-perusahaan di sektor fintech pembayaran merger, menurutnya investor akan semakin berminat. Apalagi, layanan pembayaran berbasis digital semakin diminati selama pandemi corona.

(Baca: Facebook, PayPal, Google hingga Tencent Suntik Investasi ke Gojek)

Hal senada disampaikan oleh Ketua Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Jefri R Sirait. Ia menilai, jika OVO dan DANA benar-benar merger, maka bisnis masing-masing perusahaan dan pangsa pasarnya akan semakin kuat.

Selain itu, digitalisasi layanan pembayaran di Tanah Air akan semakin cepat. "Tentu (industrinya) menjadi lebih kuat dan ada percepatan akibat sinergi," kata dia.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...