6 Sebab Google, Amazon, Microsoft, Alibaba Incar Pasar Pusat Data RI

Fahmi Ahmad Burhan
Oleh Fahmi Ahmad Burhan - Cindy Mutia Annur
26 Juni 2020, 12:41
6 Sebab Google, Amazon, Microsoft, Alibaba Incar Pasar Pusat Data RI
Arief Kamaludin (Katadata)
Ilustrasi Googe

Google meluncurkan pusat data (data center) komputasi awan (cloud) di Jakarta pada Rabu (24/6). Microsoft, Amazon dan Alibaba pun tertarik membangun infrastruktur digital ini di Tanah Air.

Setidaknya, ada enam sebab raksasa-raksasa teknologi itu berminat merambah bisnis pusat data cloud di Indonesia. Pertama, pengguna internetnya mencapai 171,2 juta atau 64,8% dari total penduduk.

Kedua, seiring dengan banyaknya pengguna internet, data yang diolah perusahaan penyedia layanan pun meningkat. “Aplikasi-aplikasi sekarang tidak hanya tersimpan di satu pusat data, tetapi juga beberapa cloud provider, yang meningkatkan kehadirannya di Indonesia,” kata Senior Vice President Telkomsel Enterprise Dharma Simorangkir saat konferensi pers, Jumat (26/6).

Selain itu, infrastruktur yang dgunakan bersifat campuran. Bukan hanya pusat data atau on-premise, tetapi juga cloud.

(Baca: Bangun Pusat Data di RI, Google Buat 150 Ribu Laboratorium Pelatihan)

Ketiga, laporan McKinsey berjudul Digital India: Technology to transform a connected nation menyebutkan, pertumbuhan adopsi ekonomi digital Indonesia merupakan yang tercepat. Digitalisasi dinilai dapat meningkatkan pendapatan dari hasil ekonomi sebesar US$ 120 miliar pada 2025. 

Berdasarkan data asosiasi Internet of Things (IoT), potensi pasar di Indonesia mencapai Rp 444 triliun hingga 2025. “Dengan jumlah device yang terkoneksi sekitar 400 juta,” kata General Manager IoT Smart Connectivity Telkomsel Alfian Manullang.

Keempat, semakin banyak sektor bisnis di Indonesia seperti perbankan dan telekomunikasi yang mengandalkan big data untuk menganalisis pasar. Alhasil, data yang dianalisis melimpah.

Data tersebut bisa berupa terstruktur maupun yang bukan, dari berbagai transaksi serta media sosial. "Pengguna media sosial yang paling aktif di dunia, terbanyak di Indonesia,” ujar Country Manager Cloudera Indonesia Cloudera Fanly Tanto saat konferensi pers, kemarin (25/6).

(Baca: Potensinya Besar, Dua Siasat Alibaba Garap Bisnis Pusat Data di RI)

Perusahaan-perusahaan di Indonesia mengolah, menganalisis, dan memanfaatkan data untuk kepentingan bisnis. “Ini membutuhkan cloud. Penggunaan cloud di Indonesia dari tahun ke tahun meningkat," kata Fanly.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan, Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...