Setahun Pimpin Lazada Indonesia, Chun Li Diangkat Jadi Bos Induk
Lazada Group menunjuk Chun Li sebagai CEO, menggantikan Pierre Poignant pada hari ini (26/6). Li sebelumnya memimpin Lazada Indonesia sejak Juli 2019.
"Li merupakan pemimpin bisnis berpengalaman yang dapat mewujudkan visi Lazada untuk menyatukan perdagangan dengan teknologi, guna memajukan ekonomi digital Asia Tenggara," ujar Chairwoman Lazada Group Lucy Peng dikutip dari CNBC International, Jumat (26/6).
Meskipun kini menjabat sebagai CEO Lazada Group, Li akan tetap melanjutkan perannya dalam memimpin perusahaan di Indonesia. Namun, belum ada penjelasan terkait pengganti Li di Tanah Air.
(Baca: Mantan Petinggi Alibaba Pimpin Lazada Indonesia)
Chun Li memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang e-commerce dan manajemen rantai pasok global. Ia sempat menjabat sebagai Chief Technology Officer Division Busineess-to-Business (B2B) Alibaba Group selama selama Oktober 2014 hingga Mei 2017.
Kemudian, ia diangkat menjadi Co-President Lazada pada Juni 2017. Ini karena Alibaba mengambil alih saham mayoritas perusahaan. Lalu ia memimpin Lazada Indonesia pada Juli 2019.
Ia juga pernah bekerja sebagai Direktur Pengembangan Produk-Risiko Pembayaran di PayPal selama Oktober 2011 sampai September 2014. Dia pun sempat menjabat General Manager eBay di Tiongkok selama sembilan tahun.
Selama memimpin Indonesia, Li berfokus memaksimalkan sumber daya Lazada untuk memberdayakan penjual dan pemilik merek. Sumber daya yang dimaksud, yakni solusi berbasis data, teknologi, dan jaringan logistik yang didukung ekosistem Alibaba.
Lazada mengatakan, Poignant akan menjadi asisten khusus dari Chariman dan CEO Alibaba Group Daniel Zhang. (Baca: Gaet 50 Juta Pengguna, Pesanan di Lazada Naik Tiga Kali Lipat)
Perusahaan asal Singapura itu menyampaikan, pandemi corona membuat penjualan bahan makanan (grocery) melonjak empat kali sejak awal April lalu. Ini karena konsumen memilih untuk berbelanja online guna meminimalkan penularan virus corona.
Lazada mengaku, telah melayani lebih dari 70 juta konsumen di enam negara Asia Tenggara per Maret. (Baca: Lazada Bawa Mustika Ratu Tembus Pasar Tiongkok Lewat Tmall)