Kominfo Sarankan Startup Pakai Strategi Pivot Saat Pandemi Corona

Fahmi Ahmad Burhan
9 Juli 2020, 19:24
Kominfo Sarankan Startup Pakai Strategi Pivot Saat Pandemi Corona
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, pameran startup teknologi dan inovasi industri anak negeri di Hall B JCC, Jakarta, pada Kamis (3/10).

Startup di beberapa sektor terpukul pandemi corona. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyarankan perusahaan rintisan, terutama skala kecil untuk menerapkan strategi pivot agar bertahan di tengah krisis akibat Covid-19.

Pivot adalah aktivitas pengembangan usaha dengan mengubah model bisnis, namun tetap mempertahankan visi. Istilah ini diambil dari gerakan pada olahraga basket, mengubah arah dengan berpijak pada salah satu kaki.

“Bagi yang terkena dampak pandemi, perlu melakukan pivot. Ini waktunya berubah. Ada ide baru yang mungkin bisa ditangkap selama pandemi," kata Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan saat mengikuti acara Katadata Forum Virtual Series bertajuk ‘Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Pelaku Ekonomi Digital’, Kamis (9/7).

(Baca: Hotel-Kafe Sepi Order, Chilibeli & Kedai Sayur Incar Ibu Rumah Tangga)

Ia mencontohkan, konsumen individu yang berbelanja bahan makanan meningkat selama pandemi virus corona. Oleh karena itu, startup dengan model business to business (B2B) bisa ikut merambah business to costumer (B2C). Begitu pun sebaliknya.

Bahkan, perusahaan rintisan juga bisa menyasar kementerian dan lembaga atau menerapkan model business to government (B2G). (Baca: Alasan Gojek dan Grab Serius Garap Bisnis Cloud Kitchen Saat Pandemi)

Di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) misalnya, masyarakat, perusahaan dan pemerintah mengandalkan platform panggilan video (video call) untuk rapat atau sekadar berkomunikasi. Ini juga menjadi peluang.

(Baca: Fokus pada 3 Bisnis Inti, Gojek Akan Setop GoLife dan GoFood Festival)

Peluang-peluang seperti itu semestinya ditangkap oleh startup, dengan melakukan pivot. "Harus membuka mata. Lihat peluang, apa yang bisa dikerjakan saat ini. Itu bisa di-adress," ujar Semuel.

Selain itu, kementerian menyiapkan program 1.000 startup dengan memberikan pelatihan. Pada awalnya, program ini ditujukan untuk masyarakat yang ingin mengembangkan perusahaan rintisan.

Di tengah pandemi ini, kementerian memperluas cakupan hingga ke startup yang terkena dampak corona. "Kami juga akan mencarikan dan memperkenalkan dengan investor atau venture capital yang berminat," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...