Netflix hingga Gojek Tekan Kerugian Industri Film Akibat Pandemi

Fahmi Ahmad Burhan
13 Juli 2020, 08:30
Netflix hingga Gojek Tekan Kerugian Industri Film Akibat Pandemi
Google Play Store
Ilustrasi Netflix

Kerugian industri film Tanah Air diperkirakan mencapai US$ 33,33 juta atau sekitar Rp 481 miliar per bulan, karena bioskop ditutup akibat pandemi corona. Namun, platform video on-demand (VoD) seperti Netflix dan GoPlay besutan Gojek menjadi alternatif untuk tetap meraup pendapatan.

Berdasarkan catatan Ideosource Entertainment, potensi pendapatan industri film dari konten lokal maupun luar negeri mencapai US$ 400 juta atau sekitar Rp 5,77 triliun per tahun. Itu artinya, potensinya sekitar US$ 33,33 juta atau Rp 481 miliar per bulan.

Advertisement

Potensi itu berasal dari bioskop, sponsor, televisi dan lainnya. Porsinya sekitar 80-90% dari total pendapatan. (Baca: Blokir Netflix Dibuka, Investor Makin Selektif Danai Startup VoD)

Sedangkan bioskop ditutup sejak akhir Maret, dan rencananya akan dibuka pada 29 Juli. Itu artinya, penutupan bioskop berlangsung selama empat bulan.

Dengan perhitungan tersebut, kerugian industri film diperkirakan mencapai US$ 133,32 juta atau sekitar Rp 1,92 triliun selama empat bulan. “Untuk film Indonesia-nya saja sekitar 30% (sekitar Rp 577,2 miliar) dari total,” kata CEO Ideosource Entertainment Andi Boediman kepada Katadata.co.id, akhir pekan lalu (10/7).

(Baca: Strategi Bioskop CGV Bertahan di Tengah Pandemi Corona)

Kabar baiknya, selama ini platform VoD berkontribusi 10-20% terhadap total pendapatan industri film di Indonesia. Ini dengan asumsi film didistribusikan melalui bioskop terlebih dulu, baru kemudian platform digital.

Dengan perhitungan itu, perusahaan seperti Netflix hingga GoPlay menyumbang sekitar US$ 44,44 juta-US$ 100 juta (Rp 641,5 miliar-Rp 1,44 triliun) per tahun. “Tetap bisa profit, tapi tidak sebesar layar lebar. Risikonya lebih kecil. Saat ini, jadi alternatif," ujar Andi.

 

Di satu sisi, pengguna Netflix maupun GoPlay melonjak selama pandemi virus corona. Netflix misalnya, mencatatkan tambahan 15,8 juta pelanggan berbayar sepanjang Januari hingga Maret 2020. Maka, total penggunanya di seluruh dunia mencapai 182,9 juta orang. 

Begitu juga dengan GoPlay. Jumlah pengguna dan waktu yang dihabiskan untuk menonton film di platform naik 10 kali lipat dibandingkan sebelum ada pandemi Covid-19.

Itu artinya, kontribusi perusahaan VoD seperti Netflix hingga GoPlay berpotensi meningkat dari sebelumnya hanya 10-20%. (Baca: Transaksi Naik, Hooq, iFlix, Viu dan GoPlay Beri Diskon Work from Home)

Produser Film dari MagMA Entertainment Linda Gozali mengatakan, produksi terhenti sejak Maret. Sebagian besar pelaku pun hanya mengandalkan penjualan film yang sudah jadi sebelum adanya pandemi.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement