Riset: E-Commerce dan Fintech Berpotensi Besar Diretas Saat Pandemi

Cindy Mutia Annur
15 Juli 2020, 20:10
Riset: E-Commerce dan Fintech Berpotensi Besar Diretas Saat Pandemi
123RF.com/rawpixel
Ilustrasi keamanan internet

Kajian NTT Ltd dan International Business Machines (IBM) menunjukkan, serangan siber secara global meningkat saat pandemi corona. Riset Palo Alto Networks menyebutkan, sistem perusahaan fintech dan e-commerce paling berpotensi dibobol atau diretas.

Sebanyak 66% dari total 400 responden menyebut e-commerce berpotensi mengalami serangan siber. Lalu, 62% menilai platform pembayaran digital berpeluang diretas.

Advertisement

Responden yang disurvei menjabat posisi manajemen perusahaan terkait teknologi informasi (IT) di Thailand, Indonesia, Filipina, dan Singapura. Survei dilakukan selama 6-15 Februari lalu.

“Ada peningkatan penggunaan layanan pembayaran digital dan e-commerce di Indonesia. Ketika disurvei, mereka memperkirakan dua sektor berpotensi mengalami serangan siber,” kata Country Manager Indonesia Palo Alto Networks Surung Sinamo saat konferensi pers, Rabu (15/7).

(Baca: E-Commerce Indonesia Jadi Incaran, Peretasan Naik 6.000% saat Pandemi)

Systems Engineer Indonesia Palo Alto Networks Yudi Arijanto menambahkan, platform e-commerce menyimpan data-data pribadi pengguna, termasuk kartu kredit. Data-data inilah yang diincar oleh peretas (hacker).

Selain e-commerce, peretas mengincat sistem pemerintah dan penyedia layanan kesehatan. "Biasanya, situs-situs yang menjadi referensi tentang Covid-19 itu menjadi sasaran serangan siber. Tetapi, yang paling banyak diincar tetap e-commerce dan pembayaran digital," ujar dia.

Sejalan dengan kekhawatiran tersebut, 84% responden meningkatkan anggaran untuk keamanan siber dalam kurun waktu tersebut. (Baca: Tokopedia Jelaskan Tiga Pegawainya Diperiksa Polisi soal Data Bocor)

Riset Palo Alto juga sejalan dengan kajian NTT Ltd dan IBM bahwa serangan siber meningkat sejak awal tahun ini. IBM mencatat, serangannya melonjak 6.000% selama kuartal I 2020.

Di Indonesia, korporasi yang diincar peretas yakni e-commerce. Hanya, IBM tak memerinci lonjakan serangan siber ke e-commerce Tanah Air.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement