Investor Minta Startup dan Unicorn RI Hati-hati Kelola Suntikan Modal

Fahmi Ahmad Burhan
16 Juli 2020, 14:22
Dapat Investasi meski Ada Pandemi, Para Unicorn RI Diminta Hati-hati
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Ilustrasi, karyawan menghitung uang dolar di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Jakarta, Senin (18/5/2020).

Decacorn Tanah Air, Gojek memperoleh investasi di tengah pandemi corona. Lalu, unicorn seperti Tokopedia dan Traveloka dikabarkan sedang bernegosiasi dengan investor untuk menggalang pendanaan.

CEO BRI Ventures Nicko Widjaja menjelaskan, investor termasuk modal ventura berfokus pada investasi jangka panjang. Oleh karena itu, mereka tetap menanamkan modal di tengah pagebluk virus corona ini.

Di satu sisi, para unicorn dan decacorn membuktikan dapat melakukan disrupsi dalam skala besar. Sebab, mereka memiliki sumber daya yang mumpuni.

“Mereka juga memiliki kelebihan untuk memperbaiki unit ekonomi. (Potensi) menjadi lebih baik pasca-periode pandemi Covid-19 tentunya lebih besar dibandingkan perusahaan yang baru memulai," ujar Nicko kepada Katadata.co.id, kemarin (15/7).

Unicorn merupakan sebutan bagi startup bervaluasi lebih dari US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. Sedangkan decacorn memiliki valuasi US$ 10 miliar atau Rp 140 triliun lebih.

(Baca: Tokopedia & Traveloka Dikabarkan Galang Dana, Unicorn Lain Menyusul?)

Kendati begitu, penanam modal berharap para startup termasuk unicorn dan decacorn semakin berhati-hati dalam merencanakan bisnisnya. “Tidak bisa lagi ada ‘bakar uang’. Model bisnis harus dapat dibuktikan profitabilitasnya dalam jangka panjang,” kata dia.

Sedangkan Ketua Asosiasi Modal Ventura Indonesia (Amvesindo) Jefri Sirait menilai, investasi pada putaran pendanaan seri C ke atas lebih aman. Sebab, biasanya dilakukan oleh banyak penanam modal.

“Risikonya bisa terjaga,” kata dia. Selain itu, “dengan nilai investasi itu, mereka bisa mengakselerasi positioning.”

(Baca: Manuver Unicorn & Decacorn RI untuk Dorong Transaksi di Tengah Pandemi)

Program pengembangan unicorn dan decacorn juga lebih mudah dikaji, karena pangsa pasarnya jelas. Oleh karena itu, ia tidak heran jika Gojek masih mendapatkan pendanaan.

Gojek memperoleh investasi US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 18 triliun pada pertengahan Maret (17/3). Pada Juni lalu, perusahaan penyedia layanan on-demand ini juga mengumumkan pendanaan dari Facebook dan PayPal.

Menteri Komunikasi dan Informatika periode 2014–2019 Rudiantara pun mengungkapkan, permintaan investor masih dalam kondisi baik. "Mereka mencari terus aset yang tingkat keuntungannya bagus,” katanya saat mengikuti webinar Bicara Data Virtual Series: 'New Normal, New Way' yang digelar Katadata, pada pertengahan Mei lalu (16/5).

(Baca: Rudiantara Beberkan Peluang Startup Meraih Modal di Tengah Pandemi)

Ia menilai, para pemilik modal tidak akan menghentikan investasi demi mendapatkan keuntungan maksimal. Sebab, penyimpanan dana di perbankan dinilai kurang menguntungkan saat tren bunga rendah.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...