Diblokir Inggris, Huawei Gencar Sasar Pasar 5G Asia Tenggara

Cindy Mutia Annur
21 Juli 2020, 11:59
Diblokir Inggris, Huawei Gencar Sasar Pasar 5G Asia Tenggara
123RF.com
Ilustrasi Huawei

Inggris memutuskan untuk menyetop penggunaan teknologi baru Huawei terkait jaringan internet generasi kelima (5G) mulai tahun depan. Perusahaan asal Tiongkok ini gencar menyasar pasar Asia Tenggara.

Operator seluler terbesar Thailand, Advanced Info Service (AIS) misalnya, mengalokasikan US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 17,6 triliun untuk investasi jaringan 5G. Perusahaan ingin mencakup sekitar 13% dari total populasi Thailand pada akhir 2020.

Sedangkan pesaingnya, True Corp memilih Ericsson sebagai vendor. Mereka akan menyediakan sistem jaringan 5G di tiga wilayah Thailand.

Di Vietnam, tiga operator telekomunikasi telah menyelesaikan uji coba 5G di kota-kota besar pada April lalu. Mereka yakni Viettel, MobiFone, dan Vietnam and Telecommunications Group (Vinaphone).

Namun, Viettel telah berkolaborasi dengan Nokia. Padahal, Huawei disebut-sebut menawarkan harga yang lebih murah 30% dibandingkan Ericsson dan Nokia.

Di Singapura, dua perusahaan telekomunikasi juga memilih Nokia dan Ericsson sebagai vendor utama untuk mengembangkan 5G.

Singapore Telecommunications (Singtel) mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan Ericsson Swedia. Sedangkan perusahaan patungan milik Starhub dan M1 memilih Nokia dari Finlandia sebagai mitra untuk membangun jaringan 5G.

Kedua perusahaan akan membangun jaringan 5G masing-masing. Infrastruktur digital ini ditarget selesai pada awal 2021.

Namun, Huawei masih mencari peluang untuk bisa hadir di negeri jiran itu. “Kami akan membangun (rekam jejak), mendukung pelanggan ketika mereka berinvestasi di jaringan 5G, mendorong pertumbuhan ekonomi dan membantu Singapura untuk terus bersaing secara global,” kata juru bicara Huawei kepada Nikkei Asian Review, dikutip dari Kr-Asia, kemarin (20/7).

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...