Twitter Hapus 7 Ribu Akun Terkait Penyebar Hoaks Konspirasi QAnon

Fahmi Ahmad Burhan
23 Juli 2020, 10:44
Twitter Hapus 7 Ribu Akun Terkait Penyebar Hoaks Konspirasi QAnon
Katadata
Ilustrasi media sosial

Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS), Twitter menghapus 7 ribu akun terkait kelompok penyebar teori konspirasi dan hoaks QAnon. Perusahaan penyedia platform media sosial itu juga berupaya membatasi unggahan 150 ribu akun lainnya.

QAnon merupakan kelompok penyebar teori konspirasi sayap kanan. “Sudah jelas kami akan mengambil tindakan penegakan yang kuat pada perilaku yang berpotensi menyebabkan kerusakan offline," kata tim keamanan Twitter, dikutip dari CNN Internasional, Rabu (22/7).

Selain itu, Twitter berencana melarang istilah terkait QAnon muncul di topik populer dan fitur pencarian. Perusahaan juga akan memblokir alamat situs web atau Universal Resource Locator (URL) terkait kelompok itu.

Kebijakan itu diambil karena Twitter menemukan ada banyak pengikut (follower) akun QAnon. Padahal, tidak ada bukti bahwa apa yang diklaim oleh kelompok itu faktual. 

QAnon menyebarkan kepercayaan tidak berdasar bahwa Presiden AS Donald Trump memimpin perang rahasia terhadap satu kelompok penyembah setan dan pembunuh anak-anak.

Kelompok itu percaya bahwa para pemuja setan itu merupakan kumpulan dari elit politik, bisnis dan selebritas Hollywood. QAnon menyebut, kelompok ini berupaya memusnahkan Trump.

QAnon juga menuduh banyak aktor liberal Hollywood, politisi dari Partai Demokrat, dan sebagian pejabat tinggi sebagai anggota kelompok perdagangan seks anak internasional.  

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...