Akhirnya, Facebook Tandai Unggahan Trump soal Pemilu AS ‘Korup’

Cindy Mutia Annur
24 Juli 2020, 12:28
Akhirnya, Facebook Tandai Unggahan Trump soal Pemilu AS ‘Korup’
123RF.com
Ilustrasi Facebook

Facebook melabelkan unggahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump soal metode pemungutan suara pada pemilihan umum (pemilu) November nanti. Langkah ini dilakukan setelah pengembang platform media sosial itu dikritik soal penanganan ujaran kebencian.

Unggahan yang diberi label itu berbunyi, “voting mail-in, kecuali diubah oleh pengadilan, akan mengarah pada pemilu paling korup dalam sejarah bangsa kita! #RIGGEDELECTION.” Konten ini diunggah pada 21 Juli lalu.

Facebook melabelkan unggahan itu, tanpa memeriksa fakta konten. Hal ini sejalan dengan prinsip CEO Mark Zuckerberg, yang menerapkan kebijakan berbeda dengan Twitter.

Namun, pelabelan tanpa pengecekan fakta itu justru dikritik oleh pengamat industri media sosial. Kebijakan ini dianggap membingungkan pengguna. Bahkan, bisa dianggap sebagai dukungan tersembunyi dari unggahan kontroversial Trump.

"Peringatan (pelabelan) ini tampaknya sangat tidak berguna, bahkan mungkin, tampak Facebook mendukung apa yang dikatakan Trump,” kata Profesor di bidang hukum dan ilmu politik di University of California Rick Hasen dikutip dari CNN International, Kamis (23/7).

Meski begitu, Facebook akhirnya memberikan ‘sanksi’ atas konten Trump yang dianggap menimbulkan kontroversi. Sebelumnya, raksasa teknologi ini tak melabelkan atau menghapus unggahan Trump terkait kematian warga kulit hitam, George Floyd.

Saat itu, Facebook dikritik karyawan hingga peneliti.

Bulan lalu, Zuckerberg mengatakan bahwa perusahaan berfokus mencegah bentuk-bentuk baru penindasan pemilih. Oleh karena itu, Facebook akan menambahkan tautan ke laman informasi yang relevan tentang pemungutan suara.

Tautan itu akan disematkan pada unggahan yang membahas pemilu, termasuk dari politisi. "Ini bukan penilaian apakah unggahan itu akurat atau tidak. Tetapi kami ingin orang-orang memiliki akses ke informasi otoritatif," ujar Zuckerberg.

Berbeda dengan Facebook, Twitter justru melakukan cek fakta atas beberapa cuitan Trump tentang surat suara.

Sedangkan Twitter menjelaskan, bahwa pelabelan cek fakta pada beberapa cuitan Trump hanya untuk memberikan konteks. Ini bukan untuk menjadi 'wasit' yang menentukan kebenarannya.

Reporter: Cindy Mutia Annur

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...