Penjualan Ponsel Huawei Terbanyak di Dunia meski Disanksi Trump
Huawei menyandang gelar penjual ponsel pintar (smartphone) terbesar di dunia pada kuartal II 2020. Perusahaan asal Tiongkok ini mengalahkan Samsung Electronics untuk pertama kalinya dalam hal pengiriman ponsel.
Berdasarkan riset Canalys, Huawei mengirim 55,8 juta perangkat selama April-Juni atau turun 5% secara tahunan (year on year/yoy). Jumlahnya melebihi Samsung yang hanya 53,7 juta, yang menurun 30% yoy.
“Ini pertama kalinya dalam sembilan tahun terakhir, perusahaan selain Samsung atau Apple memimpin pasar,” demikian dikutip dari blog resmi Canalys, kemarin (29/7).
Padahal, ponsel Huawei tak dilengkapi sistem operasi (operating system/OS) dan perangkat lunak (software) lainnya dari Google. Ini terjadi karena Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan sanksi kepada Huawei.
Produsen asal Negeri Panda itu masuk daftar hitam (blacklist) terkait perdagangan di AS sejak awal tahun lalu. Sanksi ini membuat pengiriman ponsel Huawei ke luar negeri turun 27% yoy pada kuartal II.
Namun, pengiriman perangkat di Tiongkok meningkat 8% meski di tengah pandemi corona. Huawei pun menjual hampir dua pertiga atau 70% perangkatnya di negara asalnya ini.
Hal itu dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Porsi pengiriman ponsel Huawei (sell-in) | 2019 | 2020 | ||||
Q1 | Q2 | Q3 | Q4 | Q1 | Q2 | |
Di Tiongkok | 51% | 64% | 62% | 59% | 61% | 72% |
Global | 49% | 36% | 38% | 41% | 39% | 28% |
Pertumbuhan tahunan pengiriman ponsel Huawei | 2019 | 2020 | ||||
Q1 | Q2 | Q3 | Q4 | Q1 | Q2 | |
Di Tiongkok | 41% | 31% | 66% | 11% | 1% | 8% |
Global | 61% | -17% | -6% | -26% | -35% | -27% |
Pertumbuhan tahunan pengiriman ponsel Samsung | 2019 | 2020 | ||||
Q1 | Q2 | Q3 | Q4 | Q1 | Q2 | |
Global | -10% | 6% | 11% | 1% | -17% | -30% |
Sumber: Canalys
Di satu sisi, perekonomian Tiongkok mulai pulih meski masih ada kasus positif virus corona. “Huawei mengambil keuntungan penuh dari pemulihan ekonomi Tiongkok untuk menyalakan kembali bisnis smartphone-nya,” ujar Analis Senior Canalys Ben Stanton.