Ekonomi RI Minus 5,32%, Investor Kian Selektif Berinvestasi di Startup

Fahmi Ahmad Burhan
Oleh Fahmi Ahmad Burhan - Cindy Mutia Annur
7 Agustus 2020, 12:39
Ekonomi RI Minus 5,32%, Investor Kian Selektif Berinvestasi di Startup
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Ilustrasi, karyawan menghitung uang dolar di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Jakarta, Senin (18/5/2020).

Ada sekitar 56 startup Indonesia yang mendapatkan pendanaan hingga akhir Juni. Namun, setelah pemerintah mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal II minus 5,32% secara tahunan (year on year/yoy), investor semakin selektif dalam berinvestasi.

Co-Founder sekaligus Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan, nilai pendanaan selama enam bulan terakhir kemungkinan telah disepakati tiga sampai enam bulan sebelumnya. Dampak dari pandemi Covid-19 terhadap investasi ke startup, akan lebih terlihat pada kuartal III dan IV.

“Terutama pada kuartal IV, yang pada kondisi normal pun selalu lebih rendah karena libur panjang,” kata Wilson kepada Katadata.co.id, Kamis (6/8).

Berdasarkan data dari perusahaan di portofolio East Ventures, titik terburuk terjadi pada April. Namun, ada sedikit perbaikan pada Mei atau setelah lebaran.

Aktivitas ekonomi juga mulai meningkat saat memasuki masa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB transisi. “Namun, yang harus dicemaskan yakni gelombang kedua. Apakah akan ada PSBB kedua? Tidak ada yang bisa memprediksi,” ujar dia.

Ketidakpastian itu akan berpengaruh terhadap pendanaan. “Kebanyakan investor akan mengambil sikap menunggu dan melihat (wait and see),” kata Willson.

Ia juga memperkirakan, krisis akibat pandemi ini akan berlangsung lama. “Ini berbeda dengan krisis 1998 atau 2008. Bukan hanya krisis ekonomi, melainkan krisis kemanusiaan,” ujarnya.

Sedangkan CEO BRI Ventures Nicko Widjaja mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang minus bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis. Sebab, ketidakpastian makro ekonomi meningkat di tengah krisis akibat pandemi corona.

Oleh karena itu, investor akan lebih aktif berkomunikasi dengan para pendiri perusahaan rintisan. "Namun, yang pasti, investor akan sangat berhati-hati dalam mengevaluasi (bisnis) startup," ujar Nicko.

Data pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut bisa dilihat pada Databoks di bawah ini:

Sekretaris Jenderal Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro pun memperkirakan, investasi ke startup Indonesia akan menurun. Utamanya dari luar negeri, karena investor kesulitan menggelar uji tuntas atau due diligence saat pandemi.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan, Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...