Setop Produksi Laptop, Toshiba Prediksi Merugi Akibat Corona
Perusahaan asal Jepang, Toshiba memperkirakan bakal merugi pada kuartal I akibat pandemi corona. Jika prediksi itu benar, maka ini pertama kalinya perusahaan merugi dalam empat tahun terakhir.
Prediksi tersebut muncul setelah Nikkei melaporkan bahwa Toshiba kemungkinan mengalami kerugian operasi lebih dari 10 miliar yen (US$ 94 juta) pada kuartal pertama. Penyebabnya, penjualan perangkat elektronik menurun selama pandemi Covid-19.
Sedangkan, “kerugian operasional pada paruh April-September mungkin 10 miliar hingga 20 miliar yen,” demikian tertulis pada laporan keuangan Toshiba yang dirilis Juni lalu, dikutip dari Reuters, Rabu (12/8).
Toshiba juga resmi menutup bisnis laptopnya. Produsen asal Jepang ini telah menyelesaikan pengalihan 19,9% sisa saham bisnis laptop kepada Dynabook Inc, perusahaan di bawah naungan Sharp.
Persentase itu merupakan sisa saham minoritas yang dimiliki Toshiba setelah bisnisnya dibeli Sharp pada 2018. Dengan begitu, Dynabook menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Sharp.
Pada 2018, Toshiba menjual 80,1% saham bisnis personal computer kepada Sharp senilai US$ 36 juta. Kini, Toshiba mengatakan bahwa Sharp telah menggunakan haknya atas saham yang tersisa sejak Juni lalu.
Perusahaan pertama kali meluncurkan produk laptop pada 1985 bernama T1100, yang memiliki baterai internal yang dapat diisi ulang. Toshiba juga kerap menjadi salah satu vendor laptop teratas sepanjang 1990 hingga 2000-an.