Benarkah Huawei Siap Hidup Mandiri dan Mampu Saingi Google?

Desy Setyowati
8 September 2020, 13:15
Tantang Google, Huawei Luncurkan Ponsel dengan Harmony OS Tahun Depan
Budastock/123rf
Ilustrasi, bendera AS dan Tiongkok

Huawei Technologies tidak lagi bekerja sama dengan Google. Raksasa teknologi Tiongkok itu pun mengonfirmasi akan meluncurkan perangkat dengan sistem operasi (operating system/OS) Harmony pada tahun depan.

CEO Consumer Business Huawei Richard Yu mengatakan, perusahaan akan meluncurkan perangkat pertama yang didukung Harmony OS pada tahun depan. Gawai yang dimaksud bisa berupa ponsel pintar (smartphone) atau tablet.

Advertisement

Dikutip dari PhoneArena, Huawei juga akan memperkenalkan Harmony OS versi kedua dalam acara HDC Developers Conference 2020, Kamis (10/9) nanti.

Pembocor seputar gadget, Teme menduga bahwa tablet penerus MatePad Pro dan MatePad Pro 5G akan lebih dulu menggunakan OS pesaing Android itu. “Ponsel pertama yang akan menggunakannya hadir pada paruh kedua 2021,” kata dia melalui akun Twitter-nya @Rodent950, kemarin (7/9).

Pengumuman itu muncul setelah lisensi Google untuk bisa bekerja sama dengan Huawei kedaluwarsa sejak 13 Agustus lalu. Tanpa izin itu, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tidak bisa bekerja sama dengan Huawei.

Itu karena Huawei masuk daftar hitam (blacklist) terkait perdagangan AS sejak awal tahun lalu. Pemerintah Negeri Paman Sam menilai, Huawei dapat mengancam keamanan AS.

Akibat kebijakan itu, ponsel dan tablet Huawei yang diluncurkan setelah pertengahan Mei 2019 tidak akan didukung Google Mobile Services (GMS) seperti Gmail dan YouTube.

Kendati begitu, Huawei sudah menyiapkan sejumlah perangkat lunak (software) untuk mendukung bisnis ponselnya sejak beberapa tahun lalu. Hal ini memungkinkan gawai perusahaan hadir tanpa dukungan Google.

Pertama, Harmony OS yang juga dikenal HongMeng OS di Tiongkok. Huawei mengembangkan OS ini sejak 2012, yang akan menjadi pesaing Android buatan Google.

OS tersebut berbasis mikrokernel, sehingga bisa digunakan di banyak perangkat seperti ponsel pintar, tablet, pengeras suara, televisi, mobil, dan lainnya. Perusahaan mengatakan, OS ini sudah disematkan pada Honor Smart Screen yang meluncur bulan lalu.

Kedua, membangun toko aplikasi sendiri yang disebut AppGalery sejak 2011. Pada Februari lalu, Huawei mengklaim AppGalery merupakan ketiga terbesar di dunia, setelah Google Play Store dan AppStore.

Dikutip dari Forbes, Huawei’s UK Consumer Business Group managing director Anson Zhang mengatakan, perusahaan mengidentifikasi 3.000 aplikasi penting atau yang paling banyak digunakan secara global pada akhir tahun lalu. Sebanyak 80% di antaranya ada di AppGallery sejak Juli.

Beberapa aplikasi yang tersedia di dalamnya yakni TikTok, WhatsApp, Shopee, Tokopedia, dan lainnya.

Ketiga, mengembangkan platform ekosistem Huawei Mobile Services (HMS) sebagai pesaing GMS. Perusahaan telah menggaet 1,6 juta pengembang untuk membangun HMS, dan meluncurkan versi terbarunya HMS 5.0.

Keempat, meluncurkan aplikasi sendiri seperti Huawei Video dan Huawei Music. Perangkat lunak seperti ini bisa menjadi pesaing YouTube hingga Spotify.

Terakhir, mengandalkan pasar Tiongkok untuk mendorong penjualan. Berdasarkan riset Canalys, Huawei menyandang gelar penjual ponsel pintar terbesar di dunia pada kuartal II 2020,  mengalahkan Samsung dan Apple.

Data penjualannya dapat dilihat pada Databoks di bawah ini:

Canalys menilai bahwa Tiongkok menjadi pasar yang kuat bagi Huawei. Hal ini sebagaimana terlihat pada Tabel di bawah ini:

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement