Marak Penipuan Online, Kaesang Pangarep dan Ahli IT Ungkap Modusnya

Fahmi Ahmad Burhan
8 September 2020, 15:02
Marak Penipuan Online, Kaesang Pangarep dan Ahli IT Ungkap Modusnya
ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Ilustrasi, warga memilih barang-barang belanjaan yang dijual secara daring di Jakarta, Kamis (18/7/2019).

Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep belakangan menjadi pembicaraan warganet karena menjahili para penjual yang diduga penipu online. Pakar informasi dan teknologi (IT) mengatakan, penipu biasanya beraksi dengan modus rekayasa sosial (social engineering) di media sosial maupun platform lainnya.

Pakar keamanan siber di Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan, penipu biasanya mengelabui korban untuk bertransaksi atau mengirimkan uang ke rekening. “Ada berbagai macam kreativitas yang dilakukan penipu," ujarnya kepada Katadata.co.id, Selasa (8/9).

Ia mencontohkan, penipu memasarkan produk yang sebenarnya tidak ada, melalui media sosial. “Karena murah, biasanya orang gelap mata dan mentransfer sejumlah uang ke rekening,” kata dia.

Selain harga produk yang lebih murah dibandingkan rerata, biasanya penipu tidak menyertakan tautan ke toko online di e-commerce. Penipu juga umumnya membatasi komentar pada unggahan.

Alfons menyarankan konsumen berbelanja di e-commerce. Sebab, berbelanja di media sosial sangat rentan penipuan karena tidak ada pihak ketiga yang memastikan keamanan transaksi.

Sedangkan Peneliti Keamanan Siber Communication Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha mengimbau calon pembeli mengecek ulasan dari konsumen sebelumnya. “Bisa dilihat dan menilai toko itu tepercaya atau tidak,” katanya.

Ia juga menyarankan warganet tidak mudah tergiur tawaran hadiah (give away) di media sosial.

Belakangan ini Kaesang Pangarep juga gencar membongkar praktik dugaan penipuan secara online. Anak ketiga Presiden Jokowi itu berpura-pura membeli tiga setel pakaian seharga Rp 125 ribu di akun Instagram @kharunia.homedress.

Hal itu karena ia mendapatkan informasi dari warganet bahwa akun tersebut dikelola oleh penipu. “Saya iseng membeli barang mereka," kata Kaesang melalui akun Twitter-nya @kaesangp, kemarin (7/9).

Kaesang mentransfer sejumlah uang dan menyertakan alamat pengiriman yakni Istana Kepresidenan Bogor. Setelahnya, akun Kaesang justru diblokir oleh @kharunia.homedress. “Setelah saya transfer, uangnya malah dikembalikan dan diblokir," ujar dia.

Lalu, Kaesang mencoba bertransaksi di akun penjual gawai yang juga disebut oleh warganet sebagai penipu. Namun, sebelum sempat membeli Samsung S20 Ultra seharga Rp 3,7 juta, akunnya diblokir oleh penjual.

Ia mengalami hal serupa ketika hendak membeli iPhone seharga Rp 250 ribu melalui WhatsApp. Hal ini karena ia menyertakan alamat Istana Bogor. “Tidak seru ah. Akun (yang disebut-sebut) penipu memblokir (akun) saya,” kata Kaesang.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...