Gojek dan Grab Bersaing Ketat Sasar UMKM dan Warung saat Pandemi

Desy Setyowati
11 September 2020, 14:25
Gojek dan Grab Bersaing Ketat Sasar UMKM dan Warung saat Pandemi
sentavio/123RF
Iluatrasi

Persaingan Gojek dan Grab semakin ketat di tengah pandemi corona ini. Kedua perusahaan penyedia layanan on-demand itu memperkuat bisnis solusi bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), termasuk warung.

Gojek baru saja meluncurkan platform GoToko, dan menyediakan layanan model business to business (B2B). Decacorn Tanah Air itu menghadirkan solusi usaha dari hulu ke hilir bagi para pemilik warung kelontong.

Advertisement

Grab lebih dulu menyediakan layanan seperti itu melalui GrabKios. Decacorn asal Singapura ini mengakuisisi startup digitalisasi warung, Kudo pada 2017, yang berubah nama menjadi GrabKios pada September 2019.

CEO sekaligus Direktur Utama GoToko Gurnoor Singh Dhillon mengatakan, kehadiran GoToko memperkuat misi Gojek untuk menciptakan dampak sosial dan ekonomi bagi pemangku kepentingan. Berdasarkan riset CLSA pada September 2019, tiga juta warung kelontong berkontribusi hampir 80% terhadap pasar ritel Indonesia.

Namun 80% lebih atau sekitar 2,5 juta warung di antaranya masuk kategori underserved atau kurang terlayani. “Solusi teknologi Gojek yang inklusif dan komprehensif memperkuat posisi GoToko untuk menjadi platform terbaik bagi para pengusaha warung dalam memenuhi kebutuhan,” kata Gurnoor dikutip dari siaran pers, kemarin (10/9).

Melalui aplikasi GoToko, pemilik warung dapat memesan produk konsumsi kemasan dari sejumlah merek (brand). Gurnoor mengklaim, harga yang ditawarkan lebih kompetitif dan transparan.

GoToko juga membuka peluang kerja sama dengan para produsen. Gurnoor mengatakan, layanannya mendukung para produsen dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi penjualan, serta pemasaran produk baru.

Selain itu, membuka peluang dalam memanfaatkan saluran pemasaran dan kampanye digital, serta menjadi saluran riset pasar baru. Gurnoor mengklaim, layanannya dapat mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi dalam pengoperasian saluran general trade.

Hanya ia tidak memerinci produsen mana saja yang sudah diajak kerja sama melalui GoToko. Ia juga belum menjabarkan cakupan GoToko maupun jumlah pemilik warung yang sudah bergabung. Namun aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 1.000 kali di Google Play Store.

Sedangkan pengiriman barang dari produsen ke toko dapat memanfaatkan layanan logistik Gojek. Head of Logistics Gojek Group Junaidi menyampaikan, perusahaan menyediakan solusi pengiriman middle mile, pergudangan, dan last mile.

Ia memastikan, produk akan sampai di warung kelontong maksimal satu hari berikutnya dengan pengiriman next day dan same day. Layanan ini juga didukung sistem pembayaran di tempat atau cash on delivery (COD).

Pemilik warung juga bisa menggunakan fitur pemantauan riwayat pesanan dan pelacakan pengiriman barang. Selain itu, tersedia fitur inventory management, akses data penjualan dan keuangan, serta rekomendasi produk yang sesuai dengan permintaan pasar.

Pada Agustus lalu, Gojek juga meluncurkan situs melajubersamagojek.com yang berfokus menyasar UMKM secara umum. Pelaku UMKMK dapat mengakses aplikasi papan ketik dan dasbor digital, Selly.

Aplikasi Selly memudahkan pelaku usaha mengirim tagihan, mengecek ongkos kirim hingga membuat notifikasi untuk konsumen. Platform ini juga terintegrasi dengan aplikasi percakapan dan media sosial seperti WhatsApp dan Line.

Lalu pelaku usaha mendapat akses solusi pembayaran dari MidTrans Payment Link. UMKM yang tergabung juga dapat menggunakan aplikasi manajemen usaha milik Gojek, GoBiz.

Layanan lain yang dapat diakses yakni aplikasi kasir online Moka, logistik GoSend dan GoBox, GoPay, GoFood, dan GoShop. Sebagaimana diketahui, Gojek juga mengakuisisi Moka pada awal tahun ini.

“Kami menghadirkan beragam solusi yang dapat digunakan oleh semua tipe UMKM, dari yang berskala mikro hingga besar,” ujar Co-CEO Gojek Andre Soelistyo saat konferensi pers virtual, bulan lalu (10/8).

Sedangkan Grab meluncurkan situs grabforgood.id pada September 2019, yang menyediakan artikel terkait bisnis. Startup ini juga meluncurkan GrabMerchant pada Juni lalu.

Mitra UMKM di GrabFood, GrabMart, logistik dan GrabKios dialihkan ke GrabMerchant, sehingga menjadi terintegrasi. Layanan ini beroperasi dengan model B2B, yang menyediakan beberapa fitur seperti pendaftaran mandiri, manajemen profil pemilik, pengelola toko, dan kasir untuk keamanan akun. Ada juga fitur grosir, fitur pemasaran, hingga laporan bisnis.

Melalui program #TerusUsaha, Grab menyediakan iklan gratis bagi UMKM pada laman utama aplikasi, media sosial dan saluran digital, serta influencer. Perusahaan juga menanggung biaya dan sumber daya untuk membuat materi pemasaran.

Sedangkan GrabKios menyediakan tiga inti layanan yakni produk digital, akses ke pemasok, dan layanan keuangan. Sama seperti GoToko, platform ini menghubungkan pemilik warung dengan produsen.

Setelah namanya berubah dari Kudo menjadi GrabKios, layanannya diperluas. Pelanggan dapat berinvestasi emas, mendapat layanan teknologi finansial (fintech), menabung untuk umrah, asuransi perlindungan ponsel hingga kirim uang melalui GrabKios.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement