Mencari Celah Untung dari Urban Farming dan Startup Pertanian

Fahmi Ahmad Burhan
13 September 2020, 14:38
Mencari Celah Untung dari Urban Farming dan Startup Pertanian
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/wsj.
Petani merawat tanaman selada (Lactuca sativa) yang dibudidayakan dengan sistem hidroponik di Kampung Lebakwana, Kramatwatu, Serang, Banten, Senin (27/7/2020).

Bercocok tanam di lahan terbatas di perkotaan atau urban farming menjadi tren selama pandemi corona. Selain untuk keperluan masak sehari-hari, hasilnya dapat dipasarkan melalui platform digital seperti Tanihub dan Chilibeli.

Tren urban farming tampak dari beberapa selebritas yang membagikan kegiatannya bercocok tanam melalui media sosial. Mereka di antaranya komedian Sunarji atau Narji, musisi Mario Marcella Kotak hingga mantan vokalis Nidji Giring Ganesha.

Advertisement

Dikutip dari situs resmi pemerintah kota (pemkot) Surabaya, selalu ada permintaan bibit tanaman ke kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setiap harinya selama pandemi Covid-19. Begitu juga pemerintah provinsi (pemprov) DKI Jakarta.

Selain untuk mengisi waktu luang, urban farming dapat meningkatkan penghasilan petani di perkotaan. Salah satu caranya, dengan memasarkan hasil panen di platform e-commerce seperti Tanihub. "Kami bantu proses on-boarding petani," kata VP of Corporate Services TaniHub Group Astri Purnamasari, beberapa waktu lalu (8/9).

Petani di perkotaan dapat mendaftar sebagai mitra di situs resmi Tanihub, dengan menyertakan data diri dan komoditas yang ingin dipasarkan.

Platform TaniHub menghubungkan petani dengan lebih dari lima ribu pelanggan, mulai dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM), hotel, restoran hingga katering. Hasil pertanian yang dijual seperti sayuran, buah, dan lainnya.

Selama pandemi virus corona, Tanihub juga mencatatkan peningkatan penjualan 20% dibandingkan sebelumnya. Sedangkan pendapatan mitranya diklaim meningkat 20-25% setelah bergabung.

TaniHub juga mencatatkan 10 ribu petani yang baru bergabung sebagai mitra selama pandemi virus corona. Saat ini, total petani mitra perusahaan mencapai 35 ribu orang.

Selain pemasaran, startup di bidang pertanian itu memberikan akses pendanaan melalui TaniFund. Unit bisnis Grup Tanihub di bidang teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) ini sudah memberikan pendanaan Rp 137,1 miliar kepada 400 petani.

CEO TaniHub Ivan Arie Sutiawan menilai, urban farming dapat menjadi alternatif untuk mendapatkan penghasilan di tengah pagebluk ini. "Banyak orang yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kemudian bingung mencari pekerjaan lain. Budidaya pangan bisa menjadi salah satu pilihan," kata dia saat mengikuti Webinar Katadata bertajuk ‘Covid-19: Distruptor Atau Enabler Bisnis Startup?’, Juni lalu (19/6).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement