Potensi Merger Gojek dan Grab Makin Dekat karena Pandemi Corona

Desy Setyowati
14 September 2020, 17:40
Potensi Gojek dan Grab merger Membesar karena Pandemi Corona
123RF.com/Dejan Bozic
Ilustrasi startup

Perusahaan penyedia layanan on-demand, Gojek dan Grab dikabarkan melanjutkan pembicaraan rencana merger di tengah pandemi corona. Analis menilai, aksi korporasi ini dapat mempercepat upaya kedua decacorn meraup untung.

Sumber Financial Times yang mengetahui persoalan itu mengatakan, diskusi itu muncul ketika pesaing Gojek dan Grab merugi akibat pembatasan aktivitas di luar rumah saat pandemi virus corona. Namun sumber itu tidak menyebutkan pesaing yang dimaksud.

Advertisement

Kabar merger Gojek dan Grab sebenarnya sudah berhembus sejak Februari lalu. Namun sumber Financial Times mengatakan bahwa pembicaraan sempat terhenti karena investor utama Grab, yaitu SoftBank, menentang rencana tersebut.

Pendiri sekaligus CEO SoftBank Masayoshi Son menilai bahwa industri berbagi tumpangan (ride hailing) akan tumbuh signifikan. Selain itu, perusahaan dengan uang tunai yang banyak bakal mendominasi.

Namun sumber menyampaikan, Son menyadari bahwa Gojek merupakan lawan Grab yang tangguh. Kini, Son disebut-sebut mendukung pembicaraan tersebut.

“Stres akibat Covid-19 dan kekhawatiran atas model bisnis berbagi tumpangan secara global menekan perusahaan untuk menyetujui kesepakatan,” demikian dikutip dari Financial Times, Minggu (13/9).

Valuasi Grab sendiri disebut-sebut US$ 14 miliar pada akhir tahun lalu, sementara Gojek hampir US$ 10 miliar. Sedangkan harga saham perusahaan sejenis di Amerika Serikat (AS), yakni Uber dan Lyft turun jauh dibanding saat penawaran umum saham perdana ke publik (IPO).

Analis di PitchBook, Asad Hussain menilai bahwa masa pagebluk ini menjadi waktu yang tepat untuk merger. Aksi korporasi ini dinilai dapat mempercepat kedua perusahaan rintisan meraup untung.

Mitra di perusahaan manajemen konsultan di India, Redseer, Roshan Raj mengatakan, kedua decacorn itu menaikkan komisi mitra pengemudi dan mengurangi diskon untuk pelanggan sebelum adanya pandemi. “Covid-19 mengganggu tren ini secara material," kata dia dikutip dari Financial Times.

Indikator-indikator "Kedekatan" Gojek - Grab 

Rencana merger Grab dan Gojek kabarnya merupakan ide investor SoftBank, Elliot Management Corp. Namun SoftBank membantah rumor itu.

Sedangkan salah satu investor Grab mengatakan, pembicaraan terkait merger dilakukan selama dua tahun. Diskusinya semakin intens dalam beberapa bulan terakhir.

“Kekuatan yang berperan di sini lebih tinggi daripada yang diinginkan Grab atau Gojek - atau memang tidak ingin. Ini tentang sejumlah pemegang saham berpengaruh jangka panjang di kedua perusahaan yang ingin membendung kerugian atau mencari cara untuk keluar dari investasi mereka,” kata sumber kepada Financial Times, Maret lalu (8/3).

Katadata.co.id sebenarnya juga sudah mendengar kabar kasak-kusuk rencana merger Gojek dan Grab tersebut dalam beberapa bulan terakhir. Penjajakan aksi korporasi tersebut dilakukan oleh para petinggi kedua perusahaan  setidaknya sejak awal tahun ini.

Namun, kabar tersebut sempat meredup di masa awal pandemi pada Maret - April lalu.

Di sisi lain, ada beberapa indikasi "kedekatan" antara Gojek dan Grab. Pertama, peran sentral Pandu Sjahrir, Komisaris Gojek sejak tahun 2017 sampai sekarang.

Pandu, yang juga Presiden Komisaris SEA Group Indonesia, disebut-sebut berperan penting dalam persiapan pertemuan CEO SoftBank Masayoshi Son dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Juli tahun lalu. Dikutip dari Sindonews, Pandu mempersiapkan pertemuan itu sejak Januari 2019.

Kedua, kesamaan investor utama. Raksasa korporasi asal Jepang yaitu Mitsubishi, juga menanamkan investasinya di Gojek dan Grab. Berdasarkan data Crunchbase, Mitsubsihi UFJ Financial Group menyuntikan modal di Grab pada Februari lalu.

Lalu Mitsubishi Corporations, Mitsubishi Motors, Mitsubsihi UFJ Financial Group, dan Visa berinvestasi di Gojek pada Maret lalu.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement