Jakarta PSBB Lagi, Fintech KoinWorks & Akseleran Mitigasi Kredit Macet

Fahmi Ahmad Burhan
16 September 2020, 17:56
Jakarta PSBB Lagi, Fintech KoinWorks & Akseleran Mitigasi Kredit Macet
Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA
(ki-ka) Sri Mulyani Menteri Keuangan Indonesia, Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Triyono Gani, Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia dan moderator dalam acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta Convention Center,  Jakarta (23/9).

Pemerintah Provinsi (pemprov) DKI Jakarta kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai pekan ini. Startup teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) KoinWorks dan Akseleran pun berfokus memitigasi risiko kredit macet.

Hal itu karena ada kekhawatiran PSBB berdampak terhadap bisnis peminjam. Co-founder sekaligus CEO KoinWorks Benedicto Haryono mengatakan, perusahaan sudah mengantisipasi risiko kredit macet sejak PSBB Maret hingga Juni lalu.

Advertisement

Selama periode itu, perusahaan menyalurkan pinjaman Rp 250 miliar. Sedangkan rasio kredit macet (Non Performing Loan/NPL) dijaga 1%.

"Kami akan terus memberikan pendampingan kepada para Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui ragam layanan keuangan," kata Benedicto dikutip dari siaran pers, Rabu (16/9).

Selama pandemi corona, perusahaan hanya menyasar sektor UMKM potensial. Salah satunya pedagang online di e-commerce maupun media sosial, karena transaksinya rerata masih meningkat.

Berdasarkan survei Redseer, sebagian konsumen mulai menggunakan aplikasi e-commerce karena adanya pandemi Covid-19. Hal ini tecermin pada Databoks di bawah ini:

 

Selain itu, transaksi bisnis penjual online tersedia, sehingga memudahkan proses penilaian pinjaman (credit scoring). 

Selama PSBB Maret hingga Juni, perusahaan juga memberikan restrukrisasi kredit. KoinWorks memperkirakan, hanya 2% peminjam yang mengajukan keringanan saat penerapan kembali PSBB di Jakarta.

Meski begitu, jumlah pengguna KoinWorks tetap tumbuh 41% selama pandemi virus corona, menjadi 519 ribu lebih per Juni lalu. Nilai pembiayaan juga meningkat 15% secara tahunan (year on year/yoy) pada paruh pertama tahun ini.

Dari nilai pembiayaan itu, 41,8% di antaranya disalurkan ke sektor busana dan kuliner. Sedangkan 19,61% mengalir ke sektor olahraga dan hobi, lalu 11,5% ke segmen elektronik.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement