Siapkan Peta Jalan 5G, Kominfo Kaji Frekuensi dan Ekosistem yang Cocok

Fahmi Ahmad Burhan
21 September 2020, 19:31
Siapkan Peta Jalan 5G, Kominfo Kaji Frekuensi dan Ekosistem yang Cocok
ANTARA FOTO/REUTERS/JASON LEE
Ilustrasi, seorang insinyur berdiri di bawah stasiun pangkalan antena 5G dalam sistem uji lapangan SG178 Huawei yang hampir membentuk bola di Pusat Manufaktur Songshan Lake di Dongguan, provinsi Guangdong, Tiongkok, Kamis (30/5/2019).

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah menyiapkan peta jalan (roadmap) adopsi jaringan internet generasi kelima atau 5G. Setidaknya ada dua hal yang dikaji yakni frekuensi dan ekosistem yang cocok.

"Ini bukan janji, tapi seharusnya memang menyiapkan pengembangan 5G," kata Menteri Kominfo Johnny G Plate dikutip dari siaran pers, kemarin (20/9).

Advertisement

Ia menjelaskan bahwa pemerintah harus menata 1.880 Mhz spektrum frekuensi supaya bisa digunakan untuk 5G. Kementerian berencana menggunakan 3,5 Ghz, namun frekuensi ini masih digunakan untuk satelit.

Kementerian pun menguji coba penerapan frekuensi 3,5 GHz untuk 5G setiap pekan. Hasilnya tidak mengganggu satelit.

Saat ini, kementerian tengah menata kembali spektrum frekuensi radio untuk 5G agar terjadi interferensi. "Saya berharap farming dan refarming itu diatur betul," kata Johnny.

Di saat yang sama, Kominfo mengkaji ekosistem yang cocok untuk menerapkan 5G. Saat ini, pemerintah membangun kawasan industri baru yang bisa mengadopsi teknologi itu. "Shenzhen, Tiongkok, sebagai salah satu contohnya karena sepenuhnya memakai 5G," ujarnya.

Pada awal tahun lalu, Johnny juga menyebutkan ada tiga faktor lain dalam pengembangan 5G. Pertama, teknologi yang dinilai kompetitif dan bermanfaat bagi masyarakat. Kedua, menyiapkan biaya investasi.

Terakhir, memperhatikan letak dan posisi geostrategis, salah satunya terkait frekuensi jaringan 5G. Oleh karena itu, ia tidak terburu-buru menerapkan 5G di Tanah Air.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement