TikTok Hapus 104,5 Juta Konten dalam Enam Bulan, Mayoritas Pornografi

Fahmi Ahmad Burhan
23 September 2020, 10:31
TikTok Hapus 104,5 Juta Konten dalam Enam Bulan, Mayoritas Pornografi
123RF.com/Alexey Malkin
Ilustrasi aplikasi video musik pendek TikTok

Perusahaan asal Tiongkok, ByteDance menghapus 104,5, juta konten di aplikasi TikTok pada semester pertama tahun ini. Sebanyak 30,9% di antaranya terkait pornografi.

Lalu 22,3% terkait keamanan dan 19,6% aktivitas ilegal. Selain itu, 1.800 di antaranya dihapus karena ada permintaan hukum dan 10.600 lainnya terkait hak cipta.

Advertisement

Kategori lain yang dihapus karena merupakan konten bunuh diri, kekerasan hingga ujaran kebencian.

Konten yang paling banyak dihapus di India, yakni 37,7 juta. Disusul Amerika Serikat (AS) 9,8 juta video, mayoritas memuat ujaran kebencian dan hoaks.

Jumlah video yang dihapus selama semester pertama ini melonjak dua kali lipat secara tahunan (year on year/yoy). Perusahaan mengatakan, kenaikan ini sejalan dengan meningkatnya jumlah konten yang diunggah.

Porsi video yang dihapus pun hanya sekitar 1% dari total konten yang diunggah. "Kami mengandalkan teknologi untuk mendeteksi dan secara otomatis menghapus konten yang melanggar," kata TikTok dikutip dari TechCrunch, kemarin (22/9).

Perusahaan asal Tiongkok itu memang meluncurkan infrastruktur moderasi konten baru pada akhir tahun lalu. Ini memungkinkan perusahaan untuk lebih transparan dalam memberikan alasan video dihapus.

"Saat video melanggar pedoman komunitas, konten itu akan diberi label dan dihapus," ujar TikTok.

Perusahaan juga baru-baru ini mengusulkan koalisi global perusahaan media sosial untuk mengidentifikasi awal saat menghapus konten yang melanggar. Sebab, media sosial mulai dikritik atas penyebaran hoaks hingga keamanan data pengguna.

Aplikasi besutan ByteDance itu telah mengirim surat kepada sembilan perusahaan untuk membuat nota kesepahaman tentang moderasi konten. "Kami menyadari perlunya pengaturan negosiasi semacam itu untuk didefinisikan secara jelas terkait jenis konten," kata Head of TikTok Vanessa Pappas dalam memo.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement