Presiden Trump Pengaruhi Lebih Banyak Negara Eropa untuk Blokir Huawei

Fahmi Ahmad Burhan
1 Oktober 2020, 09:55
Presiden Trump Pengaruhi Lebih Banyak Negara Eropa untuk Blokir Huawei
123RF.com
Ilustrasi Huawei

Inggris memutuskan untuk tidak menggunakan teknologi terbaru perusahaan asal Tiongkok, Huawei mulai tahun depan. Kini, Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, memengaruhi negara lainnya di Eropa untuk melakukan hal serupa.

Ada tiga sumber Reuters dari koalisi dan pemerintah mengatakan, Jerman sepakat melarang penggunaan solusi jaringan internet generasi kelima (5G) Huawei. “Prinsipnya untuk memperluas pengawasan tata kelola vendor dan teknologi ke Radio Access Networks (RAN) yang mendukung 5G,” dikutip dari Reuters, Rabu malam (30/9).

Advertisement

Surat kabar The Handelsblatt melaporkan, Kanselir Jerman Angela Merkel menyetujui formula penanganan vendor berisiko tinggi seperti Huawei. Lalu memasukkannya ke dalam Undang-undang (UU) Keamanan Teknologi Informasi.

Namun juru bicara Merkel Steffen Seibert menolak untuk mengomentari laporan Handelsblatt. Seibert mengatakan, standar keamanan berlaku untuk semua vendor, termasuk Huawei.

Pada Februari lalu, Merkel menyatakan menolak tekanan untuk mengadopsi kebijakan pemblokiran Huawei. Namun beberapa kalangan seperti ketua komite urusan luar negeri Jerman Norbert Röttgen meminta pemerintah mengkaji risiko keamanan perusahaan Tiongkok itu.

Menteri Ekonomi Jerman Peter Altmaier juga sempat menyatakan bahwa pemerintah tidak ingin melarang Huawei. Namun ia setuju untuk mengubah UU guna memastikan semua komponen yang digunakan dalam jaringan 5G aman.

Upaya pemerintah Jerman melarang teknologi Huawei tidak lepas dari peringatan AS pada awal tahun. Presiden Trump mengancam akan menyetop kerja sama terkait intelijen, dengan negara yang memakai layanan Huawei karena alasan keamanan.

Duta Besar AS untuk Jerman Richard Grenell mengatakan, perusahaan asal Negeri Panda kemungkinan diminta mendukung agen keamanan pemerintah. Oleh karena itu, perangkat lunak Huawei dinilai rentan.

Selain Jerman, Italia berencana mengikuti saran AS terkait Huawei. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio mengadakan pertemuan, kemarin.

Pompeo mengatakan, AS mendesak Italia untuk mempertimbangkan risiko pengembangan 5G jika memakai jasa Huawei. Alasannya, Huawei dianggap terikat dengan Partai Komunis Tiongkok sehingga dinilai membahayakan keamananan serta privasi pengguna.

Luigi Di Maio mengaku, Italia menyadari kekhawatiran AS itu. “Kami sepenuhnya menyadari tanggung jawab yang dihadapi oleh setiap negara saat menangani keamanan,” katanya.

Atas tuduhan AS tersebut, Huawei mengaku siap diperiksa secara menyeluruh terkait risiko keamanan. "Kami akan membuka bagian dalam. Kami siap untuk dibedah guna menanggapi semua tekanan politik ini," kata President of Huawei Italy Luigi De Vecchis.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement