Buat Beragam Layanan, Bukalapak Siap Saingi Superapp Gojek dan Grab?

Desy Setyowati
5 Oktober 2020, 11:30
Buat Beragam Layanan, Bukalapak Siap Saingi Superapp Gojek dan Grab?
Aleksandr Khakimullin/123rf
Ilustrasi superapp

Perusahaan e-commerce Bukalapak menyediakan beragam layanan baru layaknya aplikasi super (superapp), seperti Gojek dan Grab. Produk anyar ini di antaranya agregator logistik, pencarian hunian, konsultasi hukum, teknologi finansial (fintech) hingga Agen Penjual Reksa Dana (APERD) di tengah pandemi corona.

Bukalapak pun meluncurkan unit bisnis yang bergerak sebagai penyelenggara fintech dan APERD, Buka Investasi Bersama (BIB) pada hari ini. “Harapan kami, ini semakin memberikan solusi investasi yang dapat diakses oleh semua kalangan,” kata President Bukalapak sekaligus CEO BIB Teddy Oetomo dikutip dari siaran pers, Senin (5/10).

Unicorn itu sebenarnya sudah menyediakan jasa pembelian reksa dana melalui BukaReksa sejak akhir 2016. Layanan ini pun sudah digunakan ratusan ribu lebih investor pemula.

Teddy mengatakan, BukaReksa terus bertransformasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pasar yang dibidik. Sedangkan mayoritas pengguna Bukalapak berdomisili di luar kota besar dan dari berbagai latar belakang sosial ekonomi status (SES), termasuk yang berpendapatan menengah ke bawah.

COO BIB Dhinda Arisyiya menyampaikan, transformasi itu yang melatarbelakangi lahirnya BIB. “Dalam perjalanannya, ada beberapa aspek penting yang menjadi prioritas kami untuk terus berinovasi dan memperluas akses,” kata dia.

Aspek itu di antaranya independensi, peningkatan dari segi operasional, keamanan dan pengawasan regulator. Oleh karena itu, BIB dibentuk dan sudah terdaftar sebagai APERD, serta diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bukalapak menargetkan 500 ribu investor reksa dana pada tahun depan.

Sebelumnya, startup bervaluasi jumbo itu meluncurkan layanan agregator pengiriman barang yang diberi nama BukaSend. Director of Payment, Fintech, and Virtual Products Bukalapak Victor Lesmana mengatakan, logistik merupakan faktor penting bagi keberlangsungan dan pengembangan e-commerce di Indonesia.

McKinsey memang memperkirakan, ada 1,6 miliar paket atas transaksi di e-commerce yang dikirim per tahun pada 2022. Jumlahnya bisa meningkat lagi, mengingat layanan e-commerce semakin diminati selama pandemi sebagaimana Databoks di bawah ini:

Bulan lalu, Bukalapak juga menggandeng startup Justika untuk menyediakan layanan konsultasi hukum hingga pendampingan. Segmen pasar di bidang ini dinilai masih terbuka lebar.

Studi yang dilakukan oleh The Hague Institute for Innovation of Law (HiiL) menunjukkan, 71% masyarakat Indonesia yang mengalami masalah hukum memilih untuk tidak melakukan apa-apa.

Ketersediaan layanan hukum di Indonesia juga dinilai timpang. Sebab, perbandingan antara jumlah masyarakat dengan pengacara yaitu 1:4.325.

Oleh karena itu, Bukalapak meluncurkan layanan konsultasi hukum dengan salah satu fiturnya yakni TanyaHukum. Di dalamnya terdapat tiga layanan inti yakni konsultasi, pembuatan dokumen, dan pendampingan hukum. 

Pengguna bisa berkonsultasi dengan puluhan advokat, baik melalui telepon, fitur percakapan (chat) maupun tatap muka.

Pada Juli lalu, unicorn Tanah Air itu juga meluncurkan fitur pencarian hunian yang diberi nama BukaRumah. Untuk menyediakan layanan ini, unicorn Tanah Air itu menggandeng Bank Mandiri.

Melalui fitur itu, kedua perusahaan membantu konsumen membeli rumah mulai dari mencari hingga mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Pengguna juga bisa memantau pembayaran KPR secara online.

Pada Maret lalu, Bukalapak menggandeng Bank Mandiri untuk menjadikan 1,5 juta mitra warung dan agen sebagai lakupandai. Dalam tiga bulan, transaksi pengiriman uang meningkat 30% dan tabungan emas naik dua kali lipat lebih.

Perusahaan berencana menjadikan lima juta mitra warung dan agen sebagai lakupandai. Dikutip dari Reuters, perusahaan mencatat bahwa mitra offline to online (O2O) ini mentransaksikan lebih dari US$ 70 miliar dalam setahun.

Selain itu, Bukalapak menggaet HappyFresh untuk menyediakan bahan pokok melalui fitur Groceries. E-commerce ini pun bersaing ketat dengan Tokopedia, Shopee, dan Blibli yang juga berfokus menjual bahan pangan selama pagebluk Covid-19.

Pembelian bahan pangan memang meningkat selama pandemi virus corona, sebagaimana tecermin pada Databoks di bawah ini:

Vertikal bisnis Bukalapak lainnya yakni BukaPengadaan. Lini bisnis ini menyediakan bahan baku, jasa, perlengkapan dan peralatan, pulsa hingga tagihan listrik, yang menyasar pasar kementerian dan lembaga (K/L), korporasi, serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Bukalapak Saingi Gojek dan Grab Lewat Superapp

Setidaknya ada enam layanan vertikal baru Bukalapak yakni investasi melalui BIB, konsultasi hukum, agregator logistik, pengadaan barang dan jasa, properti, dan lakupandai. Selain itu, satu layanan horizontal yakni bahan pokok.

Namun, Senior Corporate Communications Manager Bukalapak Gicha Graciella tidak menjawab apakah perusahaan mulai membangun superapp seperti Gojek dan Grab. Ia hanya mengatakan bahwa perusahaan berfokus mengembangkan berbagai fitur.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...