70% Pendapatan Industri Gim Tiongkok Disumbang Konsumen di Kota Kecil

Fahmi Ahmad Burhan
13 Oktober 2020, 09:44
70% Pendapatan Industri Gim Tiongkok Disumbang Konsumen di Kota Kecil
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.
Ilustrasi, seorang pria memainkan game online PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) di Jakarta, Minggu (31/5/2020).

Pendapatan gim di Tiongkok diprediksi US$ 40,85 miliar atau sekitar Rp 600,9 triliun tahun ini, menurut data Newzoo. Mayoritas didapat dari konsumen di kota-kota kecil.

Laporan dari firma riset pasar, Niko Partners menyebutkan bahwa 76% dari total 720 juta pemain gim (gamer) di Tiongkok tinggal di kota-kota kecil atau tier tiga hingga lima. "Mereka menyumbang 70% dari pendapatan gim," demikian tertulis pada laporan itu dikutip dari CNBC Internasional, Senin (12/10).

Tiongkok mengategorikan kotanya ke dalam lima tingkatan atau tier. Beijing yang merupakan ibu kota dan Shenzhen pusat industri, masuk tier satu dan dua.

Sedangkan kota seperti Anshan, Mianyang, dan Zhanjiang tergolong tier tiga dan empat. Umumnya, tingkat populasi dan ukuran ekonomi di wilayah ini kecil.

“Hiburan di kota-kota kecil lebih sedikit dibandingkan di Beijing dan Shanghai," kata Pendiri dan Presiden Niko Partners Lisa Cosmas Hanson. Alhasil, pemain di wilayah ini tidak mempersoalkan adanya iklan saat bermain game online.

Uang yang dikeluarkan para pemain di kota-kota tersebut memang kecil, jika dihitung per kota. Namun jika digabungkan, jumlahnya menjadi besar. Berdasarkan data GroupM, jangkauan internet di wilayah tier tiga dan empat mencapai 89% pada 2016.

Morgan Stanley dalam laporannya memperkirakan, kota-kota kecil di Tiongkok berkontribusi dua pertiga dari peningkatan konsumsi nasional selama 2017 hingga 2030. Di sisi lain, Negeri Panda menyumbang 25% pasa gim global.

Selain itu, riset Nicko Partner mencatat bahwa pemain gim di Tiongkok menghabiskan lebih banyak waktunya untuk bermain. Lebih dari 18% penduduk menghabiskan 30 jam lebih per pekan.

Lebih banyak masyarakat di Negeri Tirai Bambu yang menghibur diri melalui layanan online. Berdasarkan survei Nicko, 91,8% menonton film secara online, sementara 45,2% ke bioskop. Lalu, 86,8% berbelanja online dan hanya 68,9% yang pergi ke pasar atau mal.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...