Langkah Startup Asuransi Meraup Untung saat Pandemi Corona

Desy Setyowati
21 Oktober 2020, 16:00
Siasat Startup Asuransi Cari Celah Untung saat Pandemi Corona
123RF.com/rawpixel
Ilustrasi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, premi industri asuransi turun 6,45% secara tahunan (year on year/yoy) per Agustus. Namun, startup asuransi atau insurtech seperti Qoala dan PasarPolis masih mencatatkan peningkatan pada beberapa produk di tengah pandemi corona.

Qoala misalnya, memproses dua juta lebih polis per bulan saat ini. Jumlahnya melonjak dibandingkan tahun lalu yang hanya 7.000 polis setiap bulannya.

Advertisement

“Perkembangan bisnis kami sangat baik di tengah pandemi. Akan tetapi, kami ingin mencapai target yang lebih tinggi di akhir tahun dan 2021,” kata VP of Marketing Qoala Cliff Sutantijo kepada Katadata.co.id, Rabu (21/10).

Qoala pun meluncurkan asuransi sepeda pada bulan ini. Produk ini merupakan hasil kerja sama dengan pialang asuransi Mitra Jasa Pratama dan perusahaan asuransi Takaful Umum.

Perusahaan menawarkan perlindungan yang meliputi kerusakan total hingga sebagian. Selain itu, tersedia perlindungan untuk kecelakaan diri, tuntutan hukum pihak ketiga, hingga akibat bencana alam dan huru-hara.

Asuransi itu juga menanggung biaya evakuasi dan ambulans apabila terjadi kecelakaan di jalan. “Kami menilai tren sepeda berlanjut. Atas dasar itu, kami berharap target premi Rp 6 miliar atau lebih bisa tercapai tahun depan,” ujar Cliff.

Permintaan sepeda memang meningkat saat pandemi virus corona. Data Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia, order rerata mencapai 700 ribu sebulan pada tahun ini.

Pada 2014 hingga 2019, permintaan berkisar 5,5 juta hingga tujuh juta unit per tahun. Di masa pandemi ini, order sepeda diprediksi melonjak hingga delapan juta unit.

Selain sepeda, Qoala mencatatkan peningkatan permintaan asuransi pengiriman barang. “Popularitas asuransi kesehatan dan logistik untuk e-commerce meningkat saat pandemi,” ujar Head of Partnerships Qoala Cindy Tan, September lalu (25/9).

Begitu juga dengan PasarPolis, yang mencatatkan permintaan asuransi jasa pengiriman seperti GoSend dan GoBox meningkat 12 kali lipat selama pandemi Covid-19. Selain itu, asuransi untuk mitra pengemudi Gojek dibeli oleh lebih dari 200 ribu.

“Kami mencatat, lebih dari 90% yang beli di platform itu konsumen baru. Produk yang dibeli seperti perlindungan pengiriman barang di e-commerce,” ujar pendiri sekaligus CEO PasarPolis Cleosent Randing dalam acara dialog bertajuk ‘Industri Teknologi untuk Meningkatkan Inklusi Keuangan di Tengah Pandemi’, kemarin (20/10).

Peningkatan itu karena penggunaan layanan e-commerce melonjak, yang tecermin pada Databoks di bawah ini:

McKinsey sempat memperkirakan terdapat 1,6 miliar paket atas transaksi di e-commerce yang dikirim per tahun, pada 2022. Jumlahnya berpotensi lebih besar karena adanya pandemi.

Berdasarkan laporan AppsFlyer bertajuk ‘The State of Shopping App Marketing 2020 Edition’, konsumen Indonesia menghabiskan waktu di platform e-commerce meningkat 70% selama Februari-Juni.

Selain itu, Facebook dan Bain & Company memperkirakan bahwa nilai transaksi belanja online di Indonesia hampir US$ 72 miliar atau sekitar Rp 1.047,6 triliun pada 2025. Angka ini melonjak dibandingkan proyeksi awal US$ 48 miliar.

PasarPolis memang berfokus menghadirkan solusi asuransi sesuai kebutuhan (tailor-made) mitra. Dengan Tokopedia dan e-commerce lain misalnya, startup ini menyediakan asuransi perlindungan barang.

“Inovasi apa yang cocok di Indonesia, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan asuransi mitra pengemudi. Ini tidak ada di Singapura, misalnya. Ini unik,” kata Cleosent. Selain itu, perusahaan berfokus menyediakan produk asuransi yang terjangkau.

Oleh karena itu, perusahaan berencana meluncurkan produk baru. “Ada banyak kekhawatiran saat ini yang perlu kami jawab,” kata dia.

Salah satunya terkait perjalanan dan wisata. Sebagaimana diketahui, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi calon penumpang pesawat, termasuk surat keterangan bebas Covid-19. Dengan pengetatan ini, rencana perjalanan berisiko batal sehingga asuransi menjadi kebutuhan.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement